TOBELO,MSC-Pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) Legislatif serta Presiden dan wakil presiden meninggalkan duka bagi penyelenggara di berbagai daerah di Indonesia. Tak terkecuali di kabupaten Halmahera Utara.
Pasalnya, dengan adanya pemilu serentak pada 2019, beban penyelenggara pemilu, seperti di Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS), menjadi lebih berat. Hingga banyak diantara mereka yang meninggal dunia.
Ketua Bawaslu Kabupaten Halmahera Utara, Rafli Kamaruddin mengatakan, saat ini dua anggota PPL atas nama Henok Lahikuni dari desa Kusu Lovra Kecamatan Kao dan PTPS atas nama Neni Gogali jatuh sakit akibat pengawalan Pemilu sejak tanggal 17 april 2019.
“Sudah saya instruksikan agar keduanya segera dirawat ke RSU. Sebelumnya juga ada 1 orang tim khusus bawaslu Halut yang bertugas melakukan pemantauan di kecamatan Loloda Kepulauan juga jatuh sakit dan sudah di laporkan ke Bawaslu Provinsi,”tandasnya
Secara nasional berdasarkan data KPU Pusat sedikitnya 119 orang tersebar di 19 provinsi di Indonesia dinyatakan meninggal dunia, 548 petugas diantaranya sakit. Sedangkan 2 orang di kota Malang dan Sleman bunuh diri akibat depresi.
Tak hanya itu, 15 Anggota Polri yang menjalankan tugas pengawalan tahapan pemilu hingga rekapitulasi juga di laporkan meninggal dunia. (AL)
Komentar