oleh

Arief Budiman Sebut Pemilu di Maluku Utara Rawan

JAKARTA,MSC-Ketua Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPU RI) Arief Budiman meminta perhatian terhadap beberapa daerah di Maluku Utara yang dianggap rawan dalam pelaksanaan Pemilu.

“Mana dari Halmahera Barat, Halmahera Utara, Halmahera Timur. Yang nama Halmahera masih ada sejumlah masalah pada saat pemilu kemarin. Tapi masih ada beberapa daerah yang baik”, kata Arif Budiman dalam sambutan saat melantik 50 anggota KPU kabupaten/kota di Maluku Utara 2019-2024 di Ruang Sidang Utama, Kantor KPU RI, Jakarta, Selasa (28/5/2019).

Dikatakan, hasil Pemilu di Maluku Utara saat ini masih ada gugatan di Mahkamah Kosntitusi (MK), menujukan kinerja anggota KPU kabupaten dan Kota di Maluku Utara masih diuji.

Menurutnya, sidang gugatan sengketa Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) di MKakan mulai berlangsung pada Juni 2019. Disaat hampir bersamaan, Komisi Pemilihan Umum (KPU) melakukan perubahan keanggotaan, disejumlah daerah, kab/kota maupun provinsi.

Menyikapi situasi ini Ketua KPU RI Arief Budiman meminta kepada daerah dengan kepengurusan dan keanggotaan yang baru dilantik untuk mempersiapkan diri sebaik mungkin, dengan cepat beradaptasi, menyesuaikan diri untuk siap bersidang di MK.

“Bersidang di MK bukan soal menang kalah atau soal salah benar, tapi soal harga diri kita, soal akuntabilitas kita, soal tanggung jawab kita. Kalau kita kalah itu artinya anda bekerja dengan cara yang salah. Maka di MK itu forum untuk menunjukan tanggung jawab kita kepada bangsa dan negara,” ujar Arief Budiman.

Dikatakan, anggota KPU yang baru dilantik untuk tidak melepaskan tanggung jawab lembaga terhadap sejumlah masalah terutama persoalan PHPU yang saat ini berada di MK.

“Jangan ada yang katakan itu keputusan KPU yang lama, tidak siapapun yang ada di KPU dialah yang bertanggung jawab. Ini persoalan lembaga bukan persoalan pribadi anggota KPU,” tutur Arief.

Untuk itu Arief berpesan agar anggota yang baru dilantik dapat bekerja dengan memegang empat prinsip utama yakni transparan, berintegritas, solid dan profesional. KPU katanya, hancur buka saja dari pihak luar akan tetapi yang paling berhabahaya sesama internal. (red)

Bagikan

Komentar