TOBELO,MSC-Penyelidikan kasus dugaan tindak piada korupsi pembanguan jembatan Ake Wiwi di desa Wosia, kecamatan Tobelo Tengah kabupaten Halmahera Utara oleh pihak Kepolisian dinlai lamban.
Sebab sampai saat ini penyelidikan kasus tersebut belum ada proges yang siknifikan dari sebelumnya. Kinerja pihak Kepolisian Halmahera Utara mendapat sorotan Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah (Kokam).
Ketua Kokam, Agusalim Abas menilai kinerja pihak Polres Halut dalam penanganan kasus pembangunan jembatan Akewiwo belum ada perkembangan dari sebelumnya, dan seakan jalan di tempat.
Sebab kata Agussalim, kasus jembatan Akewiwo yang dikerjakan oleh PT. Sinar Carolindo Perkasa sejak 2017 lalu sudah di lidik hingga memasuki pertengahan tahun 2019 tidak ada peningkatan status hukum, untuk menjerat para pelaku dugaan korupsi pembangunan jembatan Akewiwo yang memakan anggaran kurang lebih Rp3 miliar yang bersumber dari APBD.
Agus menilai, pihak kepolisian harus mengambil langkah-langkah strategis lainnya sehingga kasus yang diduga telah merugikan keuangan daerah miliar rupiah tidak terbengkalai begitu saja, bahkan Agus mengakuatirkan kasus tersebut akan hilang betigu saja.
“Harus ada langkah-langkah strategis lainnya dari pihak penyidik, jika menghadaopi kendala-kendala di lapangan. Jangan biarkan kasus termakan jaman dan pada akhirnya hilang begitu saja”, tegas Agussalim.
Kasat Reskrim Polres Halut AKP. Rusli Mangoda ketika dihubungi mengakui, penyelidikan kasus dugaan tindak piada korupsi pembanguan jembatan Ake Wiwi di desa Wosia telah dilakukan pemeriksaan sejak 2017 lalu.
Pihak penyidik kata Rusli Mangoda masih terkendala pada hasil hitung fisik pembanguna jembatan tersebut, oleh pihak ahli yang dipercayakan kepada Universitas Khairun (Unkhair) Ternate.
“Kami masih terkendala dengan hasil hitung ahli yang belum ada hingga saat ini. Ahli konstruksi tersebut tengah melanjutkan study S3 ke Jepang. Sehingga kesulitan untuk melakukan peningkatan status kasus dari lidik ke sidik,”katanya.
Kasat Reskim Rusli Mangoda berjanji, akan melakukan koordinasi dengan pihak Unkhair kepastian hasil pemeriksaan kontruksi yang akan diserhakan ke pihaknya. Jika nanti tidak ada kepastian, akan dilakukan langkah-langkah selanjutnya.
“Jika masih belum kejelasan dari pihak Unkhair maka kami juga bakal mengalihkan penghitungan kerugian pembangunan konstruksi dari pihak Unkhair ke salah satu kampus ternama di Makassar”, kata Rusli Mangoda. (AL)
Komentar