TOBELO,MSC-Menindaklanjuti beberapa
kejadian khususnya kebakaran disebabkan karena kosleting listrik, Komisi II
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Halmahera Utara (Halut)
menggelar pertemuan dengan PT. PLN Rayon Tobelo.
Ketua Komisi II Janlis Kitong
mengatakan, pertemuan tersebut membahas terkait dengan sejauh mana langkah PLN
dalam hal sosialisasi resiko korsleting listrik terhadap masyarakat, Khususnya
di wilayah Halmahera Utara.
Sebab katanya, hingga akhir semester
di tahun 2019 sudah terjadi kebakaran terhadap 3 toko swalayan dan telah
memakan korban nyawa yang diduga karena terjadi kosleting listrik.
“Ternyata dalam pembahasan, pihak
PLN belum melakukan sosialisasi dan kami minta kepada mereka agar melakukan
sosialisasi sehingga bisa meminimalisir kebakaran akibat korsleting listrik,”kata
Janlis.
Tak hanya itu, Janlis juga menyasar
kondisi yang mencekam di areal kantor bupati akibat tidak adanya pencahayaan
atau penerangan lampu jalan. Termasuk dapat juga terjadi perbuatan kriminal.
“Itu kan bahaya, Kalau gelap
seperti itu pastinya mengundang orang untuk melakukan tindak kejahatan terhadap
pengendara motor atau orang yang sedang santai di wilayah perkantoran. jadi PLN
dan Perindag harus sinergi agar memasang lampu jalan. Saking gelapnya, wilayah
kantor bupati dan areal pemerintahan seperti sarang setan,”katanya.
Komisi II juga lanjut Janlis, meminta ke pihak PLN agar tidak terjadi pemadaman lampu lebih dari 5 jam. Sebab itu bisa melumpuhkan dan merugikan aktifitas masyarakat khususnya pengguna listrik.
“Dari hasil pertemuan bersama komisi II dapat disimpulkan adanya respon dari Kepala PLN juga sangat baik dan akan menindaklanjuti itu,”tandasnya. (AL)
Komentar