LABUHA,MSC-Kegiatan proses
belajar mengajar di 10 kecamatan yang terdampak gempabumi 7,2 di kabupaten
Halmahera Selatan masih lumpuh. Para guru dan murid juga menjadi korban gempa
dan memilih mengungsi, begitu juga bangunan sekolah banyak yang ambruk rata
dengan tanah.
Dinas Pendidikan Kabupaten
Halmahera Selatan hingga saat ini masih belum memiliki data jumlah total
kerusakan infrastruktur sekolah akibat gempabumi. Sulitnya transportasi dan
para guru juga menjadi korban dan mengungsi mengakibatkan akses data sulit.
Sekretaris Dinas Pendidikan Halsel, Umar Iskandar Alam mengungkapkan, sampai saat ini seluruh kerusakan sekolah belum data didata. Baru sekitar kecamatan Gane Barat yang sempat terdata karena tim langsung ke lapangan.
“Kita belum mampu mendata
semuanya, karena guru-guru juga menjadi korban dan sementara di pengungsian”,
kata Umar Iskandar Alam, Selasa (16/7/2019).
Data saat ini di kecamatan
Gane Barat terdapat 9 (sembilan) gedung sekolah yang rusak, diantaranya enam
bangunan Sekolah Dasar (SD) dan tiga bangunan Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Kendati lanjut Umar
Iskandar Alam pada Rabu (17/7/2019) seluruh sekolah sudah mulai masuk, aka
tetapi bagi sekolah yang berdampak gempa terutama di 10 kecamatan belum dapat
dipastikan.
“Daerah yang bangunan sekolah ambruk tak mungkin bersekolah, ini yang masih kami data dalam waktu secepatnya diusahkan rampung”, kata Umar Iskandar Alam.
Diknas juga akan melakukan pendataan bagi guru dan murid yang menjadi korban gempabumi. Soal kebijakan khusus bagi siswa dan guru yang menjadi korban, Umar mengaku masih menunggu Kepala Dinas yang sementara mengunjungi lokasi-lokasi korban bencana. (lee)
Komentar