LABUHA,MSC-Pemerintah Daerah (Halsel)
kabupaten Halmahera Selatan (Halsel) menghadirkan Dr. Ario Muhammad, ahli
Tsunami dari Universitas Bristol Inggris dalam Sosialisasi Penanggulangan
Bencana dengan tema “Edukasi dan Mitigasi Bencana Alam Gempa–Tsunami” di Aula
Masjid Raya Desa Kampung Makian, Kamis (15/8) siang.
Turut hadir dalam kegiatan
sosialisasi tersebut adalah sekretaris daerah, pimpinan SKPD serta masyarakat
Halmahera Selatan. Sosialisasi ini dipusatkan di Aula Masjid Raya Halsel
Bupati Halsel Bahrain Kasuba ketika
membuka kegiatan sosialisasi ini mengatakan, bahwa sosialisasi ini sangat
penting bagi warga Halsel saat ini.
Olehnya itu Pemda Halsel mendatangkan
Dr Ario sebagai Ahli Tsunami, yang juga putra Maluku Utara, untuk bisa
menjelaskan dan berbagi informasi kepada seluruh warga Halsel.
“Pemaparan Dr Ario ini (nantinya)
menjadi ikhtiar pemerintah dan masyarakat Halsel, untuk itu Perbanyak ibadah,
bangun silaturahmi antar sesama, sholat 5 waktu dan sebagainya,”pungkasnya.
Bahrain, bersyukur atas kehadiran Dr.
Ario di Halsel, meskipun dengan kesibukan yang cukup padat, namun karena
sebagai putra daerah sehingga terpanggilan untuk memberikan pemahaman terkait
dengan potensi gempa dan tsunami.
Berjalannya sosialisasi, Dr Ario
menjelaskan banyak terkait dengan masalah potensi gempa dan Tsunami di
kabupaten Halmahera Selatan, termasuk gempa yang melanda kabupaten Halmahera
Selatan beberapa waktu lalu, termasuk masalah likuifaksi.
“Desa desa di Halsel ini diatas 50
persen potensi likuifaksi karena banyak desa yang berada di daerah pesisir dan
dekat rawa,”tuturnya.
Dr Ario juga mengurai banyak masalah
gempa dan potensi tsunami di wilayah Halsel karena dirinya juga telah melihat
secara langsung dampak paksa gempa wilayah Gane di antaranya Yomen, Liboba Hijrah,
Dowora dan beberapa desa lainnya.
“Potensi gempa dan tsunami di Halsel
ini ada dan gempa pada 14 Juli lalu adalah jenis gempa sesar,” cetusnya.
Ahli Tsunami Universitas Bristol ini
bahwa memberikan beberapa tips persiapan tsunami dan gempa yakni rumah kebun, 3
detik lari, 3 menit mengungsi, jangan panik ketika tsunami dan tanaman
soki-soki (Mangrove) jangan ditebang dan rumah jauhkan dari areal rawa,
tuturnya.
Dia berharap kehadiran dirinya, yang
juga sebagai putra daerah kelahiran Desa Malifut, bisa memberi informasi dan
penjelasan tentang Tsunami. Mengingat Halsel dan Malut secara Umum merupakan
daerah rawan gempa, baik gempa yang tidak berpotensi tsunami maupun yang
berpotensi Tsunami. (lee)
Komentar