MOROTAI-Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI mendatangkan group blogger dan vlogger – para generasi muda berpengaruh dari negara-negara di kawasan Asia Tenggara dan Jepang serta Timor Leste atau ASEAN (plus), pada Festival Morotai tahun 2019, di Kabupaten Pulau Morotai, provinsi Maluku Utara.
Kehadiran mereka terkemas dalam satu paket program Familiarization Trip of Southeast Asian Countries and Japan Social Media Influencers, dari Direktorat Asia Tenggara, Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika, Kemenlu, bertujuan untuk mempromosikan destinasi pariwisata Indonesia pada umumnya, khususnya di Kabupaten Pulau Morotai, sebagai satu dari “ 10 Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN)” atau sering juga disebut “10 Bali Baru”, berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 50 Tahun 2011.
Koordinator program, Hastin Dumadi, dari Kemenlu kepada media
ini mengatakan, “Famtrip merupakan program
Kemenlu sebagai salah satu upaya untuk mendukung promosi pariwisata Indonesia agar
bisa mencapai target kunjungan 20 juta wisatawan mancanegara ke negara kita
tiap tahunnya, khususnya untuk meraih pasar pariwisata dari Asia termasuk Asia
Tenggara.”
“Melalui kolaborasi strategis ini diharapkan dapat berkontribusi
positif bagi kemajuan pariwisata Indonesia, khususnya di Kabupaten Pulau
Morotai,” kata Hastin.
Program Famtrip diikuti
oleh 10 peserta yaitu Sievphin Chong (Kamboja), Shahril Fawzy (Malaysia),
Sunchai Sutjarit (Thailand), Rano Iskandar (Brunei Darussalam), Namfon
Inthavong (Laos), Hiroyuki Tomura (Jepang), Nu Myat Theingi (Myanmar), Tran Le
Ngoc (Viet Nam), Kara Santos (Filipina), Jose Maria (Timor Leste).
“Mereka adalah para bloggers
dan vloggers muda berpengaruh di negaranya
dengan memiliki followers sampai
jumlah ratusan ribu orang, yang tersebar luas di jagat global,” jelas Hastin
saat menghadiri perayaan puncak Festival Morotai tahun 2019, di Lapangan Sail
Morotai (8/8/2019).
Bupati Pulau Morotai, Benny Laos, saat menerima kunjungan para bloggers dan vloggers muda dari ASEAN, Japan dan Timor Leste, menyampaikan rasa
gembiranya serta ucapan terima kasih, terutama kepada Kementerian Luar Negeri,
dimana melalui kunjungan para blogger dan
vlogger muda berpangaruh dari ASEAN (plus)
ini, akan memberikan dampak yang sangat positif dalam mempromosikan keindahan
alam, budaya, kuliner, dan keramahan penduduk Morotai kepada para followers-nya yang tersebar di
mancanegara.
Dalam pertemuan dengan Bupati Morotai, para bloggers dan vloggers
ASEAN (plus) menanyakan visi dan rencana pembangunan Morotai ke masa depan.
Mereka memuji keindahan alam, kebersihan dan panorama pulau Morotai, yang
dinilai akan semakin banyak dikunjungi oleh wisatawan mancanegara, apalagi jika
faktor konektifitas perhubungan dari dan ke Morotai bisa lebih berkembang atau
terbuka lagi, dalam bentuk jadwal-jadwal penerbangan langsung dan atau yang
terkoneksi secara mudah dengan Morotai.
Bupati Morotai menyampaikan, dengan dukungan pemerintah pusat terus
berkomitmen dan berupaya keras untuk membangun sektor pariwisata di Morotai secara
all-out melalui penyiapan
infrastruktur dasar dan penunjang serta konektifitas Morotai dengan wilayah-wilayah
di Indonesia dan dengan negara-negara tetangga di Asia Pasifik, seperti
Filipina, Palau, Singapura, Korea, Japan dan RRT.
Sehingga diharapkan dapat meningkatkan jumlah kunjungan
wisatawan ke Morotai, baik domestik maupun mancanegara, apalagi karena Morotai
akan terus dibangun dengan visi untuk menjadi kota dan pulau yang cantik dan
ramah sesuai julukannya sebagai “Mutiara di Pasifik – Pearl of the Pacific”, yang terkelola secara “green, clean, and smart”.
Selama empat hari berada di Morotai, grup bloggers dan vlogger muda ASEAN (plus), yang sempat berjumpa dengan Menteri Luar Negeri RI di Jakarta, dengan didampingi oleh Assyura Oemar dari Dinas Pariwisata kabupaten Pulau Morotai telah diajak untuk menikmati snorkeling di pulau Kolorai, diving di pulau Galo Galo dan Mitita Shark Point, serta Island Hopping. Para peserta juga berkunjung ke Pulau Kokoya, Dodola, Pasir Timbul, serta ke pulau Rao melihat pesona Batu Kopi.
Tak lupa peserta Famtrip juga mengunjungi situs-situs sejarah Perang Dunia II, seperti pulau Zumzum sebagai tempat peristirahatan Jenderal Douglas MacArthur dan tentara Sekutu, situs tentara Japan Nakamura, dan Museum Perang Dunia II milik Muhlis Eso.
Pada puncak acara Festival Morotai – Land of Stories, di hari kedua tanggal 8 Agustus 2019, bertepatan dengan hari lahirnya organisasi ASEAN ke-52, para ASEAN (plus) bloggers dan vloggers ikut menyaksikan penampilan musik tradisional Morotai, “Bambu Tada”, yang pada hari pertama Festival baru saja memecahkan rekor dunia dan rekor nasional dari Museum Rekor Indonesia (MURI) untuk kategori “pertama & terbanyak” para pemain instrumennya.
Penampilan grup musik “Bambu Tada” langsung diviralkan oleh para bloggers dan vloggers dari ASEAN, Japan dan Timor Leste kepada para followers-nya. Para peserta famtrip juga diundang tampil ke atas pentas untuk memperkenalkan dirinya kepada publik.
Mereka memuji keindahan alam dan kebersihan lokasi-lokasi wisata di pulau Morotai, demikian halnya dengan kenikmatan kuliner khas lokal dan keramahan penduduknya.
Mereka sangat menikmati agenda kunjungannya, mereka berjanji untuk terus mempromosikan pariwisata Pulau Morotai, sebagaimana teriakan kata hati mereka dari pentas Festival Morotai 2019, “We love Morotai !.” (red)
Komentar