JAILOLO,MSC-Tanda penghargaan pramuka dari Presiden Republik Indonesia kepada penerima penghargaan lencana Darma Bakti dan pancawarsa, untuk pramuka kabupaten Halmahera Barat (Halbar), resmi dilakukan penyamatan pada upacara hari pramuka ke 58 Tahun 2019 yang di pusatkan di pantai wisata Saicico desa Lako Akediri kecamatab Sahu Jum’at, 16 Agustus 2019.
Penyamatan penghargaan tersebut dilakukan oleh Inspektur Upacara Bupati Halmahera Barat Danny Missy, selaku ketua pembina cabang gerakan pramuka Halbar diserahkan kepada ketua kwartir cabang gerakan pramuka kabupaten Halmahera Barat, Ahmad Zakir Mando, dan Yulinche D Baura dengan penghargaan Darma Bakti.
Sementara Muhlis Djumah, wakil ketua Binaan kwartir Cabang Gerakan pramuk Halbar memperoleh penghargaan Pancawarsa III, dan Irwan Jamco, dengan jabatan andalan cabang urusan satuan karya kwarti cabang gerakan pramuka dengan penghargaan Pancawarsa I.
Kegiatan yang dihadiri oleh ratusan peserta Pramuka itu, dimulai dari ucapan syukur, dan ditutup dengan pemantauan tenda peserta pramuka oleh pembina pramuka Halbar yang di dampingi ketua kwartir Ahmad Zakir Mando, beserta seluruh rombongan pemerintah daerah.
Sambutan Ketua kwartir Nasional Gerakan Pramuka Komjen Pol Purn Drs Budi Waseso, pada peringatan Pramuka ke 58 yang dibacakan oleh inspektur upacara dengan tema “Bersama Segenap Komponen Bangsa gerakan pramuka siap sedia membangun keutuhan NKRI”
Menurut Budi Waseso, bahwa banyak permasalahan kekinian yang mengancam keutuhan NKRI. Dengan itu Hari pramuka agar kirannya dapat diperhatikan diantaranya seperti
Merebaknya korupsi, kolusi dan nepotisme terpaparnya radikalisme dan terorisme serta maraknya penyalagunaan Narkoba. Tiga kejahatan itu menjadi tantangan terbesar bangsa indonesia saat ini.
Selain ini, menurut dia, hal lain yang terjadi di negara ini adalah Globalisasi. Pasalnya globalisasi meski mempunyai aspek positif, tetapi tidak sedikit menimbulkan dampak negatif. Serta adanya kerusakan dan pencemaran lingkungan merupakan kelalaian bersama, dan kegagalan umat manusia memelihara kelestarian lingkungan di indonesia.
Persoalan pramuka dalam pidato tersebut, Budi mengaku keprihatinan tentang belum terstandarnya seragam pramuka baik warna, desain atribut dan tata cara penggunaannya. Hal itu menunjukan kurangnya perhatian.
Padahal menurut dia, gerakan pramuka merupakan bagian dari sistem pendidikan nasional, sehingga penyelarasannya dengan jenjang pendidikan formal dan pendidikan non formal lainnya menjadi sangat penting.
Dengan itu, pada momen Hari gerakan pramuka tahun 2019, akan meminta kepada presiden repoblik indonesia selaku ketua majelia pembimbing nasional meluncurkan (Soft launching) pramuka pra-siaga yaitu bagi anak-anak yang belum berusia tujuh tahun.
Karena pramuka pra-siaga memang telah diperkenalkan dalam AD/ART namun belum terakomodir dalam UU no 12 tahun 2010 tentang gerakan pramuka. (ijha)
Komentar