TERNATE,MSC-Sekretaris
Jenderal Badan Pengawas Pemilihan Umum Republik Indonesia (Sekjen Bawaslu),
Gunawan Suswantoro, Sabtu (3/8/2019) dihadang warga desa Tahane kecamatan
Malifut, Kabupaten Halmahera Utara, Provinsi Maluku Utara.
Sekjen
bersama rombongan terdiri dari Kepala Biro Teknis Penyelenggaraan Pengawasan
Pemilu (Karo TP3) Bawaslu RI, Dr. La Bayoni, S.IP, M.Si serta Kepala
Sekretariat Bawaslu Provinsi Maluku Utara, Drs Irwan M. Saleh ME, dihadang
warga Tahane dalam perjalanan kunjungan kerja ke Tobelo Halmahera Utara.
Sekjen dan rombongan oleh warga desa Tahane dipaksa turun dari mobil, jika ingin melanjutkan perjalanan menuju Tobelo. Akhirnya rombongan tersebut turun dari mobil dan membentangkan tanda tangan di sebuah spanduk panjang sebagai bentuk dukungan hukuman mati bagi tersangka kasus pemerkosaan dan pembunuhan Kiki Kumala.
“Perjalanan
menuju Tobelo Halmahera Utara terhenti sejenak, ternyata jalan dipalang oleh
keluarga korban pemerkosaan dan pembunuhan anak gadis desa Tahane kecamatan
Malifut Kabupaten Halmahera Utara”, demikian tulis Gunawan Suswantoro pada
status facebok miliknya.
Spanduk
yang terbentang panjang di jalan raya desa Tahane tersebut, kata Sekjen
dibentangkan oleh keluarga korban sebagai bentuk dukungan untuk pelaku diusut
tuntas dan diberikan hukuman mati.
Sebab
lanjut Gunawan ternyata tersangka sudah dua kali melakukan pemerkosaan dan
bekum lama keluar dari penjara. “Akhirnya saya turun dari mobil dan memberikan support
dengan menandatangani spanduk tersebut untuk mendukung pemberian sanksi berat kepada
pelaku perbuatan biadab” tulis Gunawan Suswantoro.
Kasus
dugaan pemerkosaan dan Pembunuhan terjadi di Wilayah Maluku Utara. Korbannya,
Gamaria W Kumala (19) tahun, warga Malifut Tahane, Halmahera Utara.
Kasus ini, pertama kali diketahui publik lewat penyebaran informasi yang dilakukan akun facebook Status Ternate. Dalam laporan itu, disebutkan bahwa korban Kiki keluar dari Desa Tahane pada hari Selasa tanggal 16 Juli 2019 pukul 07.30 Wit dengan tujuan Sofifi dan selanjutnya ke Kota Ternate, namun sampai Sore hari tidak pernah sampai ke Sofifi atau ke Kota Ternate.
Rabu (1/7) Keluarga Korban melaporkan kasus orang hilang di Polsek Malifut Polres Halmahera Utara. Berdasarkan informasi dari pihak keluarga korban melalui media sosial Facebook yang menyebarkan foto Pelaku penculikan kemudian Kanit Reskrim Polsek Tidore Bripka Ustang Ardi menggali informasi tentang keberadaan Pelaku di Kota Tidore Kepulauan. (red)
Komentar