oleh

Belasan Tahun Pemda Halsel Gantung Pembayaran Lahan Warga

LABUHA,MSC-Belasan tahun pembayaran lahan milik warga di kecamatan Bacan digantung Kepala Bidang (Kabid) Aset Pemda Kabupaten Halmahera Selatan. Padahal sudah dijanjikan sejak tahun 2003-2004 anggaran untuk pembebasan lahan tersebut.

Rudy salah satu pemilik lahan mengaku lahan miliknya yang harus dibayar Pemerintah seluas 170 meter. Sementara Gustaf mengaku miliknya 200 meter. Lahan itu berada pada badan jalan Daniel Kabenti di Desa Tomori Kecamatan Bacan dan jalan pantai swering dari Pelabuhan Habibi Labuha Kecamatan Bacan sampai jembatan Desa Mandaong Kecamatan Bacan Selatan.

“Dia bilang anggarannya sudah ada nanti dibayarkan secara kolektif, lalu saya tanya kalau dibayar secara kolektif, kenapa satu orang pemilik lahan namanya Pak Dulan sudah dibayar? Setelah itu dia bilang harus ada ahli yang datang untuk mengkaji agar bisa menentukan harga NJOP-nya,”tutur Rudy yang ikut dibenarkan Gustaf Lestuni yang juga salah satu pemilik lahan.

Bahkan kata Rudy, Etosia pernah menyuruh warga Pemilik lahan membayar pajak lahan yang sudah diambil pemerintah untuk pembuatan jalan. “Bagaimana lahan kita sudah digunakan oleh Pemda belasan tahun lalu tidak dibayar, dan lucu kalau kita yang disuruh bayar pajak. Bahkan ada empat orang teman kita  sudah membayar pajak,”ungkap Rudi, warga Desa Labuha ini.

Rudi dan Gustaf mengaku kesal dengan sikap Kabid Aset karena selalu beralasan setiap kali diubungi mempertanyakan waktu pembayaran. Bahkan ketika dihubungi via telepon, Etosia selalu beralasan masih ada kesibukan diluar daerah.

“Kita berharap agar Pemda segera membayar lahan kami, kalau ada kekurangan administrasi kasih tahu ke kami biar kami lengkapi jangan kami seolah-olah dibodohi begini. Apakah kami harus menutup jalan seperti yang dilakukan oleh orang -orang tertentu atau proses hukum baru dibayar,”tanya Rudy dengan Nada Kesal.

Sementara Kabid Aset BPKAD Halsel Etosia Lajame yang didatangi untuk dikonfirmasi namun tidak berada di kantor. Bahkan Etosia mengalihkan panggilan telepon dari wartawan yang ingin mengonfirmasinya. “Tidak ada dirungannya,” jawab salah satu Pegawai Bidang Aset. (lee)

Bagikan

Komentar