oleh

Upaya Pemda Halut Melobi Wings Air Belum Menuai Hasil

TOBELO,MSC-Upaya Pemerintah Daerah Kabupaten Halmahera Utara (Pemkab Halut) untuk melobi manajemen maskapai Wings Air terkait penutupan rute Kao-Manado, belum menuai hasil.

Hingga saat ini upaya pemerintah kabupaten Halmahera Utara (Halut) untuk melobi kembali maskapai yang telah bertahun-tahun lamanya sebagai akses penerbangan antar provinsi terbilang nihil. Betapa tidak, jeda 2 minggu respon positif dari maskapai Wings Air belum ada sama sekali.

Sekertaris Daerah Halut Fredy Tjandua ketima dikonfirmasi mengatakan, telah melakukan upaya komunikasi dengan pihak maskapai. Bahkan hingga sampai pada orang nomor satu di Indonesia untuk meminta intervensi negara terhadap satu harga bahan bakar jenis avtur di Indonesia.

“Kami telah layangkan surat ke presiden tembusannya di DPR-RI dan Kementerian Perhubungan pada tanggal 7 Oktober 2019, meminta agar satu harga BBM bisa di setujui sehingga selain di Halut, ada rute lain yang di tutup pihak maskapai bisa di buka kembali,”jelas sekda, Rabu (16/10/2019).

Fredy menambahkan, alasan penutupan dan hasil komunikasi dengan pihak maskapai yakni ada selisih harga avtur yang sangat besar sehingga pihak maskapai mengalami kerugian. Sebab selisih avtur yang mahal tidak sesuai dengan jumlah penumpang yang tidak maksimal.

Dan alasan ini di sampaikan pihak maskapai beberapa waktu lalu ketika pihak Kemenhub memfasilitasi pertemuan antara Pemda Halut dengan pihak maskapai.

“Penjelasan dari wings air yakni ada keluhan dari sisi operasional yang merugi, di mana harga Avtur selisihnya sangat besar dan penumpang juga tidak maksimal untuk rute Kuabang-Manado begitu juga sebaliknya,”jelas Sekda

Dari alasan selisih harga avtur yang tinggi, Pemda juga sudah melakukan upaya untuk melobi avtur di Pertamina Ternate. Hanya saja terkendala dengan distribusi BBM yang bertentangan dengan regulasi pengangkutan BBM yang tidak bisa menggunakan transportasi umum.

“Tidak bisa di angkut dari pertamina Ternate ke Halut. sebab, harus melintasi lautan dan angkutan jenis tanki sebagai alat distribusi tidak bisa digabungkan dengan kendaraan umum lainnya di dalam kapal Feri,”tandasnya.

Selain itu, pihak pemda juga telah meminta kepala bandara Kuabang Kao untuk melobi maskapai lain seperti Garuda yang di ketahui memiliki pesawat jenis ATR agar membuka rute penerbangan Kuabang-Manado, dan sudah ada reapon positif dari maskapai Garuda.

“Sudah ada respon, dan dalam waktu dekat. Pihak maskapai akan turun melakukan survei. Dan kami akan menyiapkan data pendukung seperti jumlah penumpang yang tiba dan berangkat. Selanjutnya di putuskankan oleh pihak maskapai keinginan kami agar ada pesawat jenis ATR dari maskapai lain yang melayani rute penerbangan ini,”kata Sekda. (AL)

Bagikan

Komentar