oleh

Sosok Walikota Perempuan Belum Disukai Warga Ternate

TERNATE,MSC-Sosok perempuan untuk menjadi Walikota Ternate nampaknya masih belum mendapat respon dan dukunga warga kota Ternate. Padahal berdasarkan data jumlah pemilih kaum Hawa di Ternate lebih banyak dibandingkan kaum Adam

Data yang diperoleh KPU Kota Ternate, berdasarkan Pleno Terbuka Rekapitulasi Daftar Pemilih Hasil Perbaikan DPSHP dan DPT pemilihan umum tahun 2019, untuk Kota Ternate, sebanyak 120.187 jiwa pilih dengan rincian jumlah pemilih laki laki sebanyak 58.791 jiwa dan pemilih perempuan sebanyak 61.396 jiwa.

Hasil survey PolkMark yang direoleh malutsatu.com menyebutkan, dasar pertimbangan dari hasil survey terdapat 56,4 persen warga (respon) menginginkan calon walikota sebaiknya laki-laki. Sementara 32,5 persen respon menyatakan tidak setuju dan 11,1 persen tidak tau.

Kendati demikian, warga Ternate masih memberikan harapan jika walikota perempuan sebaiknya berhijab. Terdapat sekitar 71,4 persen respon menyetujui calon walikota sebaiknya berhijab dan 15, 9 persen tidak menginginkan serta 12,7 persen tidak tau.

Calon walikota berusia muda juga masih menjadi keinginan warga Ternate, karena sekitar 64,8 persen menginginkan walikota berusia muda. Sementara 26,1 persen tidak menginginkan dan 9,1 tidak mengetahui.

“Calon walikota merayat masih menjadi harapan sebagian besar warga Ternate, 94,1 persen menginginkan sosok walikota merayat”, sebut PolMark dalam hasil survey.

Terdapat 20,2 persen respon menyatakan sudah mempunyai calon walikota yang akan dipilih pada pemilukada kota Ternate tahun 2020. Sekitar 78,6 persen respon belum mempunyai pilihan pada pemilukada kota Ternate tahun 2020. 1,1 respon menyatakan tidak tau.

Surfei PolMark juga menyebutkan, untuk Pilkada tahun 2020 sekitar 90,7 persen menyatakan akan menggunakan hak pilih pemilihan walikota dan wakil walikota Ternate tahun 2020 nanti.

Survey PolMark dilaksanakan 16-23 September 2019 yang melibatkan 440 responden dengan proporsi imbang (50:50) laki-laki dan perempuan. Menggunakan metode multistage random sampling, survei ini memiliki margin of error sekitar 4,8 persen serta tingkat kepercayaan mencapai 95 persen. Sampel berasal dari seluruh Kecamatan yang terdistribusi secara proporsional berdasarkan besaran jumlah pemilih.

Dilakukan Quality Control sebanyak 20% dari total sampel secara random, dengan cara mendatangi kembali (rekonfirmasi) responden terpilih (spot check). Setiap responden terpilih diwawancarai dengan metode tatap muka (face to face) oleh pewawancara yang telah dilatih. (red)

Bagikan

Komentar