TERNATE,MSC-Gubernur
Maluku Utara Abdul Gani Kasuba dinilai tak mampu membangun koordinasi dengan
Bupati dan Walikota. Padahal gubernur sebagai wakil pemerintah pusat di daerah
bisa mengontrol bupati/walikota di provinsinya.
“Koordinasi antara
Pemprov dan pemkot/pemkab itu amat penting, salah satunya sinkrongkan arah
pembangunan. Jika hubungan pemprov dan pemkab/kota tidak baik, jangan berharap
pembangunan akan baik”, kata Ketua DPD KNPI Maluku Utara, Irman Saleh, Minggu
(13/10/2019).
Menurut Irman
Saleh, dua kali kegiatan yang digelar Pemprov Malut dalam rangka HUT ke20, bagi
KNPI Malut juatru tidak menggembirakan. Kegiatan pertama yakni dialog yang
dihadiri juga oleh gubenur, malah tidak ada kepala daerah kabupaten/kota yang
hadir.
Pemkab Halbar
hanya mengutus salah satu asistennya, pemkab/pemkot lain memilih tidak hadir. Acara
puncak pada Sabtu (12/10) tampak hadir hanya Bupati Halteng Edi Langkara dan
walikota Tikep Ali Ibrahim.
“Atas dasar itu,
knpi sarankan gubernur untuk maksimalkan koordinasinya ke Bupati/ walikota.
Bupati dan Walikota juga tidak harus ego”, pintahnya.
Kadang-kadang,
katanya, bupati/walikota karena merasa dipilih langsung oleh rakyat, hanya
fokus kepada tugas-tugas mengurusi rakyatnya. Padahal, ada juga tugas mengurus
kebijakan-kebijakan pusat yang dikoordinasikan gubernur agar pemerataan
pembangunan berjalan dengan baik dan terjadi sinkronisasi.
Menurutnya, dengan
kewenangan gubernur mengontrol bupati/walikota, katanya, gubernur juga lebih
dapat menjalankan tugas sinkronisasi seluruh kabupaten dan kota dalam
pelaksanaan pembangunan.
“Kalau tidak
jalan sendiri-sendiri, kabupaten ini bikin ini, kabupaten itu bikin itu. Siapa
lakukan sinkronisasi, koordinasi, membangun sinergi, nanti tidak optimal,”
katanya.
Selain itu lanjut
Irman Saleh, DPRD Provinsi juga harus
pekuat fungsinya, jangan hanya target titip proyek di SKPD. Kinerja pemprov
akan baik atau buruk, penentunya termasuk wakil rakyat.
“Bayangkan saja,
dari begitu banyak SKPD, justru yang capai target PAD hanya dinas PTSP. DPRD
harus maksimal fungsinya, dengan begitu pimpinan SKPD akan bekerja sungguh-sungguh,
salah satunya demi capai target PAD,”sebut Irman.
Selain, gubenur,
DPRD dan pimpinan SKPD harus membuka buka diri, dan jangan alergi kritik.
Maksimalkan koordinasi dengan stakeholder, karena orang orang yang di luar
pemerintahan, termasuk akademisi tentu miliki keinginan besar untul
berkontribusi terhadap pembangunan. (red)
Komentar