TERNATE,MSC-Wakil Ketua Komisi I DPRD
Kota Ternate, Zainul Rahman meminta Pemerintah Kota Ternate merancang Standar
Operasional Prosedural (SOP) tentang mitigasi bencana.
Sebab SOP mitigasi bencana ini
penting sebagai petunjuk proses penanganan pasca bencana. Ia mencontohkan, lambannya
proses penanganan pasca bencana saat terjadi bencana gempa bumi yang melanda
Kecamatan Batang Dua pekan kemarin.
“Kalau saya lihat kemarin misalkan
bencana gempa terjadi pada malam hari, tapi sampai pagi kemudian satu hari
setelah gempa itu belum ada action
nyata, sementara masyarakat di Batang Dua butuh kita punya kehadiran, memang
akses informasi kita yang terbatas, karena itu kedepan manajemen penanganan
mitigasi bencana di Ternate lebih diperhatikan lagi, supaya ketika terjadi gempa
SOP-nya sudah jelas,” ucapnya.
Menurut politis partai Demokrat alasan
SOP harus dibentuk agar masyarakat tidak terlalu panik ketika bencana melanda.
Karena itu kata dia, manajemen SOP yang harus dirancang juga mesti berbasis
pada integrasi antar Organisasi Perangkat Daerah (OPD). “Kita berharap kedepan,
selain anggaran manajemen-nya juga harus lebih bagus,” ujarnya.
Bagi Jainul Rahman, penanganan pasca
bencana bukan hanya menjadi tugas BPBD, tetapi memerlukan semua OPD untuk
bekerja secara berkeroyok, dan itu akan tertuang dalam SOP Mitigasi Bencana.
“Misalnya Dinas Perhubungan yang
punya sarana transportasi, sarana perhubungan dalam bentuk speedboat yang
dikelola Dishub ini harus diintegrasikan, sehingga begitu ada bencana di Batang
Dua, itu tidak perlu lagi kita berkoordinasi antara satu pihak dengan pihak
lain untuk ke sana,” katanya.
Karena itu jika sudah ada SOP yang mengikat tentang proses penanganan pasca bencana, sehingga ketika terjadi bencana, masing-masing OPD sudah mengetahui tugasnya masing-masing.
“Memang tugas utama itu di BPBD, tapi kita berharap kedepan ada integrasi dari semua pihak terutama dari SKPD masing-masing, supaya antar sektor itu ada semacam kerja sama yang baik,” kata Inul sapaan akrab Zainul Rahman. (red)
Komentar