TERNATE,MSC-Sebanyak tiga gereja dan
belasan rumah di Pulau Batang Dua memgalami kerusakan akibat gempa gemoabumi
7,1 SR yang mengguncang wilayah Maluku Utara (Malut) dan Sulawesi Utara
(Sulut), Jumat (15/11/2019) dini hari tadi.
Direktur LSM Rorano Maluku Utara,
Asghar Saleh menuturkan, berdasrkan update data dari tim bencana Angkatan Muda
Gereja Protestan Maluku (AMGPM) yang dibentuk Rorano tahun lalu, jumlah korban luka
ringan sebanyak 2 orang, rumah rusak ringan sebanyak 5 rumah dan 12 rumah
mengalami retak serta 3 gereja mengalami kerusakan.
Diantaranya, rumah keluarga Topianus Salu (Mayau), Balandina Honga (Mayau), Nias Bale (Lelewi), Gath Bunga (Lelewi) serta Erna Nyanyi (Bido). Sementara yang mengalami retak rumah milik keluarga Starky Nora ( Mayau), Gereja GPDI Eklesia Lelewi mengalami kerusakan di bagian palafon serta Gereja GKPMI Vila Bido kerusakan bagian pelafon.
Warga yang mengungsi (foto : Tim relawan Bencana GPM Jemaat Efata Mayau)
“Tim relawan Bencana GPM Jemaat Efata
Mayau terus bergerak melakukan assesment pada sejumlah lokasi untuk mendata
kerusakan,” kata Asghar Saleh, Jumat (15/11/2019).
Dia mengatakan, pihak instnasi
terkait belum dapat mengakses daerah terdampak karena itu kata Asghar Saleh
akan tetap memaksimalkan tim relawan Bencana GPM Jemaat Efata Mayau untuk melakukan
assesment di lokasi terdampak.
“Memang sampai saat ini pihak
instansi terkait belum berada di lokasi, untuk itu kami akan maksimalkan tim
bentukan LSM Rorano. Semoga personil relawan bencana GPM tak mengalami kendala
di lapangan agar terus terupdate,” harapnya.
Asghar Saleh mengaku, sampai pagi ini gempa susulan masih dirasakn di Batang Dua dan situasin di dua kelurahan di di Pulau Tifure Batang Dua belum diketahui karena tidak ada jaringan telepon dan lainnya.
“Kerusakan atau dampak lainnya di dua kelurahan belum diketahui karena sulit menjangkau harus menggunakan transportasi laut, begitu juga komunikasi telepon dan lainnya tidak ada,” katanya. (red)
Komentar