oleh

Jika Diknas Tidak Maksimal, Anggaran 340 Siswa PAUD di Ternate Bakal Hilang

TERNATE,MSC-Alokasi anggaran Biaya Operasional Pendidikan (BOP) Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Kota Ternate untuk Pagu tahun Anggaran 2020 yang diberikan Kementerian Pendidikan melalui Dirjen PAUD Dikmas mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya. Dimana pada tahun 2019 Kementerian memberikan jatah sebesar Rp1,9 miliar, namun pada tahun 2020 menjadi Rp2,6 miliar.

“Ada terjadi penambahan kuota dari sebelumnya tahun 2019 sebanyak 4.117 siswa, di tahun 2020 ini terjadi penambahan kuota menjadi 4.457 siswa jika dilihat dari anggaran yang diplot,” kata Ketua Fraksi NasDem DPRD Kota Ternate, Nurlaela Syarif, S.Sos. MM kepada malutsatu.com, Kamis (19/12/2019).

Sementara dari hasil konsultasi dengan kepala bidang PAUD Dikmas Kemendigbud RI pada hari ini, Kamis (19/12/2019) data Dapodik Kota Ternate hingga 19 desember 2019 total 4.117 siswa PAUD, sementara jatah alokasi APBN untuk tahun 2020 sebesar Rp2,6 miliar atau setara dengan 4.457 siswa PAUD. Artinya masih tersisa 340 siswa PAUD yang belum dapat alokasi dapodik padahal anggarannya masih ada.

Untuk itu, ketua fraksi NasDem secara tegas meminta Dinas Pendidikan khusus yang membidangi PAUD agar seriusi soal ini memanfaatkan waktu tersisa penginputan sampai 30 desember 2019, sehingga tidak lagi ada keluhan yang didengar dari sekolah PAUD di kota Ternate tidak mendapatkan haknya yaitu alokasi dapodik dan BOP di 2020. 

Menurutnya, jika tidak segera dilakukan penginputan hingga batas 30 desember, jatah untuk 340 siswa PAUD dengan nilai anggaran Rp204 juta akan hilang begitu saja. Padahal dana tersebut bisa diberikan untuk operasional atau BOP sekolah PAUD.

Untuk setiap tahun per siswa diberikan Rp600 ribu dengan dua triwulan, sehingga per triwulan siswa memperoleh Rp300 ribu. Dengan demikian dari dana Rp204 juta dapat diberikan kepada 340 siswa PAUD.  

“Ini anggaran 204 juta untuk 340 siswa PAUD sudah ada, tetapi hanya karena tidak dimaksimalkan akan hilang anggaran begitu saja. Hal ini hanya gara-gara sistim yang bisa dengan mudah diatasi jika itu diseriusi oleh bagian yang menangangi PAUD,” kata Nurlaela.

Srikandi partai NasDem ini menuturkan, selama ini dalam rapat koordinasi Diknas Kota beralasan bahwa pagu dapodik atau BOP (biaya operasional pendidikan) PAUD terbatas. “Alasan ini tidak rasional karena terbukti dari hasil konsultasi kami ke Kemendigbud RI masih tersisa 340 siswa atau senilai 204juta dana yang masih belum dimakasimalkan untuk hak-hak siswa di sekolah PAUD bisa di dapatkan,” sebutnya.

Daikuinya, alokasi APBN pagu Rp2,6 milyar jika di teliti masih terkendala dari sisi dana ini tidak diperuntukan untuk honorium operator, biaya operational operator dan hal-hal pendukung operator baik di Dinas pendidikan kota Ternate maupun di masing-masing paudnya, sehingga pemuktahiran data dapodik di semua PAUD di kota Ternate bisa maksimal dan terserap alokasinya secara baik.

“Memang kasihan juga operator Dinas pendidikan untuk PAUD dapat kelola dana 2,6 M tapi untuk tenaga operator tidak dapat honorium kegiatan, sama operasional lainya. Harusnya dana APBN ini ditindaklanjuti dengan alokasi dana program dan kegiatan untuk honorium tenaga operator dan bidang PAUD Dikmas di kota Ternate”,katanya. (red)

Bagikan

Komentar