oleh

Tidak Diperhatikan, Sejumlah Petugas Kesehatan RSUD Chasan Bosoirie Stres

TERNATE,MSC-Puluhan petugas kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RUSD) Chasan Boesoerie Ternate yang melakukan kontak langsung dengan pasien 01 positif corona virus (Covid-19), mengaku stress karena tidak diperhatikan.

Sebab, pasien yang positif Covid-19 selama tiga hari mereka layani di ruang paru RSUD Chasan Boesoerie, karena pihak Gugus Tugas Covid-19 provinsi Maluku Utara (Malut) tidak melakukan isolasi terhadap pasien tersebut yang statusnya sudah ditetapkan Pasien Dalam Pengawasan (PDP).

Untuk itu, setelah kejadian itu mereka berharap tim gugus tugas memperhatikan mereka untuk diisolasi dan dilakukan tes serta pelayanan pengobatan.

“Kami hanya isolasi diri sendiri tanpa bantuan obat agar kami pulih, tidak ada yang datang memperhatikan. Pulang ke rumah saja tidak dapat bertemua keluarga. Lama-lama kami stress,” ungkap salah satu tenaga kesehatan.

Menanggapi hal itu, Direktur LSM Rorano Maluku Utara, Asghar Saleh saat dihubungi mengatakan, harusnya para tenaga kesehatan yang sudah melakukan kontak segera diisolasi dan diperiksa agar mengetahui status mereka.

“Ini bahaya, mereka kontak langsung dengan pasien positif harusnya mereka dilakukan tes dan melakukan isolasi,” kata Asghar Saleh.

Selain itu kata Asghar, keluarga tenaga kesehatan juga harus dilakukan pemeriksaan dan isolasi, karena sejak belum diketahui status pasien 01 positif para tenaga kesehatan sudah pulang ke rumah.

Data yang diperoleh tentang kronoligis pasien 01 berobat di RSUD CB, pada tanggal 16 Maret masuk ke RSUD di ruang IGD dan pada sore hari dipindahkan ke ruang paru. Pada tanggal 19 pasien tersebut dinyatakan sehat dan dipulangkan.

Namun pada tanggal 23 Maret sore petugas kesehatan Dokkes Polda Malut menjemput pasien tersebut karena hasil uji Lub yang diterima Gugus Tugas yang bersangkutan terkonfermasi positif Virus Corona.

Sebelumnya juga pasien 01 tersebut tiba di Ternate pada tanggal 5 Maret dengan menggunakan KM Dorolonda dari Jakarta. Selanjutnya pada tanggal 8 Maret masuk Rumah Sakit Tentara (RST) dengan keluhan sakit maah, dan dirawat selama empat hari dan pada tanggal 12 Maret pulang ke rumah karena telah sembuh.

Sementara itu, juru biacar Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Provinsi Malut, dr Rosita Alkatiri dalam keterangan persnya menyampaikan, kontak yang dilakukan oleh teman-teman di lapangan sudah ditindak lanjuti oleh Dinkes Kota Ternate dan Dinkes Provinsi berupa pelacakan.

“Dari data yang kami terima bahwa orang yang melakukan kontak erat dengan pasien positf adalah 2 keluarganya yang statusnya PDP serta telah dirawat. Selain itu, ada penambahan 39 orang,” jelas dr Rosita.

Rosita mengaku, data itu akan diupdate terus dan apabila terjadi peningkatan akan terus dipantau.  “Yang jelas orang-orang ini masuk dalam ODP dan dipantau setiap hari selama 14 hari. Apabila ada timbul gejala maka akan segera diisolasi, tapi sekarang semuanya diisolasi mandiri di rumah,” katanya.

“Kami masih akan melakukan tracking lagi, sehingga ada beberapa hari kedepan dapat mencari dan melacak apabila masih ada orang-orang yang kontak langsung bisa dipantau,” ujar dr Rosita.

Rosita menambahkan, bagi teman-teman medis yang kontak erat dengan pasien 01 sudah masuk dalam ODP dan masih dipantau terhadap mereka setiap saat.

“Ada beberapa yang mengalami gejala tapi tidak sampai ke demam, karena mungkin mereka juga kelelahan sehingga masih masuk dalam ODP belum kita tingkatkan ke PDP,” jelas Rossi pangillan dr Rosita Alkatiri. (red)

Bagikan

Komentar