oleh

Guru Besar Epidemologi Unhas Akan Presentasi Model Pandemi Covid-19 di Maluku Utara

TERNATE,MSC-Guru Besar Epidemologi Universitas Hasanuddin (Unhas), Prof Ridwan Amiruddin, Senin (13/4/2020) melalui Zoom Metting akan mempresentasikan model pandemic Corona Virus Disease (Covid-19) di wilayah Provinsi Maluku Utara.

Sejumlah kepala daerah di Maluku Utara termasuk tim Gugus Tugas Covid-19, juga akan mengikuti presentasi yang disampaikan oleh Prof Ridwan Amiruddin yang akan dilangsungkan pukul 11 siang waktu Ternate. Kegiatan ini adalah bentuk dukungan dan kerjasama LSM Rorano dan Pengurus Daerah Persatuan Sarjana Kesehatan Masyarakat Indonesia (Pengda Persakmi) Provinsi Maluku Utara dalam penangulangan CoVid19.  

Direktur LSM Rorano Maluku Utara, M. Asghar Saleh menjelaskan, nantinya akan disampaikan puncak pandemi dan persebaran di Maluku Utara, dimana diperkirakan berapa banyak yang terkena dan bagaimana kesiapan tim medis dalam penanganan.

Pada kesempatan itu juga Prof Ridwan Amiruddin akan menyampaikan rekomendasi berupa langkah-langkah yang harus dilakukan masing-masing Pemda di Maluku Utara, jika hitungan secara epidemologi terjadinya puncak penyebaran nanti.

Ia menjelaskan, perkiraan masa puncak sangat dipengaruhi dari langkah-langkah penanggulangan yang dilakukan pemerintah dan masyarakat, itulah yang akan disampaikan nanti.

Menurut Asghar Saleh sebagaimana, umumnya negara-negara dengan kasus tinggi seperti China, Italia, Korea Selatan, dan Iran umumnya masa puncak atau kasus tertinggi berada pada periode waktu dari 30 hari sejak dilaporkannya kasus pertama atau lebih dari itu.

Seperti diketahui kata Asghar Saleh, Badan Intelijen Negara sebelumnya telah menjelaskan, darurat nasional untuk kasus Covid-19 hingga Mei atau Ramadhan. Artinya sekitar 60 hari-sehingga tanggap darurat dirancang 90 hari pada 29 Mei 2020. BIN sendiri memperkirakan puncak kasus akan terjadi pada bulan Juni 2020 dengan kasus terkonfimasi diperkirakan ratusan ribu.

“Perlu langkah-langkah komprehensif agar kasus Covid-19 menurun dan hilang, itulah yang nantinya juga disampaikan dari hasil kajian guru besar epidemologi,”katanya.

Untuk metting tersebut kepala daerah yang telah terkonfirmasi untuk mengikuti diantaranya, Sekda Provinsi Malut bersama tim gugus tugas, Walikota Ternate, Walikota Tidore, Bupati Morotai, Bupati Halsel, Bupati Halteng dan Bupati Halut. (red)

Bagikan

Komentar