TERNATE,MSC-Indonesia dalam kondisi
lampu kuning dalam menghadapi virus corona (Covid-19). Untuk itu dibutuhkan
kesiapan dan kerja serius serta tegas Gugus Tugas yang berada di Provinsi
termasuk kabupaten dan kota di Maluku Utara.
Terkait hal tersebut, Kepala
Kepolisian Daerah (Kapolda) Maluku Utara (Malut), Brigjen (Pol) Rikhwanto
meminta Tim Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan Covid-19 dibidang pencegahan
untuk bekerja lebih ketat dalam melakukan pengawasan setiap orang yang keluar
dan masuk di Malut melalui pintu masuk pelabuhan laut maupun bandar udara.
Selain itu, masih terkesan birokratis
kerja-kerja di lapangan sehingga mengabaikan hal-hal yang dianggap sangat
urgen. Mengingat virus covid 19 tersebut merupakan virus yang berbahaya. “Dan
terkesan terlalu birokratis, harus diputuskan birokratis dalam hal upaya
pencegahan kita butuh cepat dan tanggap,”katanya.
Untuk itu, Jenderal bintang satu itu menilai
agar sigap terhadap upaya pencegahan virus Corona (Covid-19) yang dirasakan
masih kurang tegas di lapangan, terkesan cuek terhadap hal tersebut.
Menurutnya, jika di pintu masuk ada
orang yang dicurigai atau orang yang harus dikawal tidak perlu saling lempar. “Di
bidang pencegahan ini harus lebih serius, sehingga diloloskan karena bingung
mau dilaporkan kemana,” cecar Kapolda dalam rapat bersama gugus tugas Covid-19
Provinsi bertempat di Sahid Bella International Hotel Ternate, Rabu (15/4/2020).
Kapolda menginginkan, jika ada orang
yang masuk dalam ODP atau PDP di satu daerah contohnya di Kabupaten Halmahera
Barat (Halbar) tim masih kebingungan sehingga akhirnya dibiarkan.
“Kalau memang ada orang yang sudah
masuk PDP tidak boleh perjalanannya terhambat karena itu bagian dari
pencegahan,” tegasnya.
Jika Gugus Tugas tidak melakukan
strategi kebijakan yang tepat dalam upaya pencegahan, menurut Rikhwanto, Maluku
Utara bukan tidak mungkin akan mengalami hal yang sama dengan yang terjadi di Provinsi
lain di Indonesia.
Dia mengatakan, jangan mengganggap
Indonesia kuat dan Corona tidak mungkin kesini bahkan banyak menjadi lelucon di
medsos. Sehingga katanya, jangan sampai Maluku Utara menjadi bagian terakhir
dari penyebaran Corona.
Menurutnya, seharusnya lebih fokus
pada upaya pencegahan selain ke upaya penanganan korban. Kebijakan Pemerintah Daerah
melalui Gugus Tugas harus lebih konkret dalam upaya pencegahan yang terstruktur
dan merata dengan melokalisir lingkungan yang sudah mewabah dan terdampak
penularan.
“Kalau kita lihat kebijakan main-main dan tidak tegas dalam mengatasi penyebaran wabah Covid-19, jangan sampai kita belum mampu menahan laju sebaran penularan,”katanya. (red)
Komentar