oleh

Lawan Corona, Malut Kekurangan Dokter Paru

TERNATE,MSC-Provinsi Maluku Utara kekurangan tenaga medis untuk menangani kasus Covid-19, khususnya dokter patologi atau spesialis penyakit paru. Dari jumlah penduduk sekitar 1 juta lebih jiwa hanya ada 2 dokter spesialis paru-paru yang tersebar di dua rumah sakit.

“Kalau kita lihat, jumlah dokter spesialis paru-paru kita hanya 2 orang di RSUD Chasan Bosoirie dan RSUD Labuha di Halel,”kata Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Wilayah Maluku Utara, dr. Alwia Assagaf yang juga juru bicara Gustu Covid-19 Malut kepada malutsatu, Sabtu (18/4/2020) di Ternate.

Alwia menjelaskan, untuk RSUD Labuha Halmahera Selatan, pernah dilakukan swab test terhadap salah satu pasien di Halsel. “Pernah kita kirim VTM ke RSUD Labuha untuk melakukan swab test pasien di sana,”kata Alwia Assagaf.

Terkait dengan penanganan Covid-19 peran dokter parus angat dibutuhkan, karena hanya dokter palu yang memiliki spesialis untuk melakukan Swab Test untuk diuji di laboratorium.

BACA JUGA : https://www.malutsatu.com/2020/04/07/pemprov-malut-kontrak-tenaga-medis-untuk-rumah-sakit-darurat/

Untuk itu, Alwia Assagaf berharap untuk tidak menyebarnya virus corona, dengan kondisi seperti ini meminta dengan sangat kepada seluruh masyarakat untuk jujur dalam menyampaikan kondisi kesehatannya. Sehingga bisa dilakukan pencegahan awal agar tidak sampai harus masuk ke rumah sakit, yang kondisinya kekurangan tenaga dokter spesialis paru.

Seperti diketahui, dalam upaya mengisi tenaga medis untuk rumah sakit darurat penanganan COVID-19 telah melakukan kontrak kerja dengan 4 orang dokter spesialis, dimana 2 dokter paru, 2 Gizi dan 35 orang perawat. (red)

Bagikan

Komentar