oleh

Maluku Utara Kekurangan VTM, Warga Positif Covid-19 Versi Rapid Test Meningkat

TERNATE,MSC-Diduga lambannya pihak dokter melakukan Swab Test terhadap sejumlah orang yang dirujuk ke RUSD Chasan Bosoirie karena minimnya VTM (viral transport medium atau media pembawa virus).

Sementara jumlah warga Reaktif (positif) Covid-19 versi Rapid Test di Maluku Utara terus meningkat saat ini mencapai 78 orang, tetapi ketersediaan VTM (viral transport medium atau media pembawa virus), masih sangat minim.

Padahal dalam konteks pandemi Covid-19, media VTM berperan untuk membawa spesimen sampel lendir tenggorokan pasien yang telah melalui uji swab, ke laboratorium tersertifikasi.

Pasien yang dilakukan uji swab adalah mereka yang dicurigai terinfeksi virus SARS-Cov-2 penyebab Covid-19, baik karena gejala ISPA maupun menunjukkan hasil positif dalam versi rapid test (uji cepat).

Uji swab merupakan pengujian dengan hasil yang paling valid untuk mendiagnosa seseorang mengidap Covid-19 atau tidak, sehingga kasus positif pada rapid test juga perlu dikonfirmasi ulang lewat uji swab.

Juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Maluku Utara, dr Alwia Assagaf ketika ditanya malutsatum, pada saat konferensi Pers menjelaskan, saat ini stok VTM di Maluku Utara yang diperuntukan di RSUD Chasan Bosoirie hanya tinggal 20 buah. “Betul kalau VTM saat ini hanya tinggal 20 buah,”sebutnya.

Alwia Assagaf mengakui, jika dilihat dari angka hasil rapid test yang terus meningkat pasti tidak ada cukup karena hampir setiap hari jumlah yang dirujuk ke RSUD Chasan Bosoirie.

”Kita berdoa saja semoga tidak lagi bertambah yang Reaktif dari hasil Rapid Test,”ungkap Alwia Assagaf. (red)

Bagikan

Komentar