oleh

Sopir Ambulance Isolasi, Pasien Gunakan Mobil Pick-Up Menuju RSUD

TERNATE,MSC-Pemandangan yang kurang baik dari sisi pelayanan pemerintah terhadap masyarakat terjadi di Kota Ternate. Hal ini dialami keluarga pasien 130 yang tekonfirmasi positif Covid-19 asal kelurahan Ubo-Ubo terpaksa ke RSUD Chasan Bosoirie menggunakan mobil Pick Up, Sabtu (30/5/2020) malam.

Salah satu warga Kelurahan Ubo-Ubo Kecamatan Ternate Selatan sesalkan kinerja Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Ternate, karena mengabaikan seorang warga setempat yang sakit sesak napas tidak dievakuasi menggunakan ambulance.

Padahal warga Ubo-Ubo yang sakit itu memiliki kontak erat karena serumah dengan pasien 130 yang terkonfirmasi positif pada Kamis 29 Mei 2020 kemarin. Pihak keluarga pasien yang mencoba menghubungi Gugus Tugas (Gustu) Provinsi Maluku Utara (Malut), namun beralasan itu adalah wilayah Gustu Kota Ternate.

Pihak keluarga berinisiatif untuk menghubungi Gustu Kota Ternate tapi beralasan semua sopir ambulance sementara diisolasi. Sebagaimana diutarakan salah satu keluarga pasien tersebut dimana pasca saudara mereka dinyatakan positif pada Kamis kemarin, mereka sekeluarga langsung berinisitif melakukan rapid test.

“Malam tadi adik perempuan yang tinggal serumah dengan saudara kami yang positif Covid-19 mengeluh sesak napas, sehingga menghubungi pihak kelurahan dan Babinsa. Tidak lama kemudian mereka datang dan menghubungi tim Gustu kota dan provinsi, tapi gustu Kota beralasan sopir ambulance reaktif sehingga sedang diisolasi,”ujarnya.

Menurutnya, karena tidak ada respon baik dari Gustu keluarga langsung berinisiatif menggunakan mobil pick up untuk membawa saudara mereka ke IGD Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Chasan Boesoirie Ternate.

Semestinya, kata dia Gustu Kota Ternate punya kepedulian dan inisiatif untuk memperhatikan keluarga pasien yang positif, tapi faktanya Gustu tidak peduli dengan keluagra pasien positif.

“Salah satu saudara kami sudah positif, harusnya Gustu Kota Ternate rapid test keluarganya terutama yang tinggal serumah tapi Gustu tidak peduli dan tidak ada respon, akhirnya kami diterima oleh KKP Bandara Sultan Babullah kelas III Ternate untuk meminta tolong kami di rapid,”sebut dia. (red)

Bagikan

Komentar