oleh

Aneh…. Kalau Pemkot Ternate Terapkan New Normal

TERNATE,MSC-Direktur Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Rorano Maluku Utara, Asghar Saleh menilai sangat aneh kalau Pemerintah Kota Ternate akan menerapkan New Normal, sebab trend kasus Covdi-19 di Kota Ternate terus meingkatkan.

“Saya anggap aneh, kalau pemerintah kota menerapkan New Normal di saat jumlah kasus Covid-19 lagi meningkat terus,”kata Asghar Saleh kepada wartawan, Senin (1/6/2020).

Menurut Asghar Saleh, Pemerintah pusat telah memutuskan hanya Kabupaten Halmahera Tengah dan Halmahera Timur yang membuka akses, tetapi sifatnya bertahap karena kedua daerah tersebut trend Covid-19 tidak siknifikan kenaikannya dibandingkan denga Ternate.

Sebab menurutnya, salah satu kriteria penilaian kementerian kesehatan untuk pemberlakuan new normal adalah jumlah kasus mengalami penurunan, begitu juga transmisi lokalnya berangsur turun. “Ini di Ternate jumlah kasus naik, transmisi lokal juga demikian. Apa kita harus menerapkan new normal, sangat berbahaya sekali ini,”katanya.

Selain itu katanya, kesiapan jumlah medis dan rumah sakit harus sudah dipikirkan untuk pemberlakuan New normal. “Rorano berharap Pemkot sudah mulai menyiapkan rumah sakit cadangan begitu juga jumlah medis harus ditambah, karena medis yang ada sekarang sudah sangat jenuh karena kelelahan,”sebutnya.  

Asghar Saleh merinci jumlah kasus di Ternate pada bulan Mei meningkat tajam sebanyak 79 kasus pasien positif berasal dari kota Ternate dan sejumah angka kematian, dibandingkan pada bulan sebelumnya.

“Kasus pertama di Ternate pasien 01 terjadi pada bulan Maret, kemudian bulan April bertambah 19 orang tanpa angka kematian. Tetapi pada bulan Mei Ternate mengalami lonjakan kasus cukup besar dimana jumlah kasus 79 dengan sejumlah angka kematian,”kata Asghar Saleh.

Apalagi menurut Asghar Saleh, saat ini ada ratusan orang dengan hasil rapit test Reaktif di Kota Ternate yang hanya karantina di rumah tanpa penawasan karena jumlah petugas medis dan surveilans di Ternate terbatas.

Kasus meningkatkan hasil rapid test reaktif di kelurahan Akehuda, Asghar Saleh menduga karena melakukan isolasi mandiri dan tanpa pengawasan tim medis. “Ada ratusan warga di Ternate status reaktif berdasarkan rapid test,”katanya.  

Oleh karena lanjut Asghar Saleh, LSM Rorano mengusulkan ke Pemerintah Kota Ternate agar melakukan langka-langka antisipasi lain terutama menghadapi lonjakan kasus yang semakin naik seperti rumah sakit cadangan, jumlah medis dan surveilans harus ditambah.

Bahkan Asghar Saleh mempertanyakan, keinginan pemerintah kota Ternate membuka pasar, padahal katanya selama ini di Ternate tidak ada penutupan pasar. “Memangnya pasar di Ternate selama ini ditutup, kong hari ini mau rencana dibuka,”tanya mantan Ketua Komisi III DPRD Kota Ternate itu. (red)

Bagikan

Komentar