TERNATE,MSC-Untuk meningkatkan
pelayanan seiring semakin bertambahnya jumlah pasien Covid-19, Pemerintah
Daerah Provinsi Maluku Utara melalui Gugus Tugas menyampaikan permintaan pengadaan
mesin PCR (polymerase chain reaction) untuk Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)
Chasan Bosoirie Ternate.
Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Maluku Utara, Samsudin Abdul Kadir kepada wartawan menjelaskan, telah disampaikan ke Pemerintah Pusat melalui Gugus Pusat untuk bantuan mesin pemeriksaan laboratorium Covid-19.
Hadirnya mesin yang dikenal sebagai mesin PCR (polymerase chain reaction) itu akan membuat ketergantungan RSUD Chasan Bosoirie pada laboratorium lain berkurang seperti BTKL PP di Manado, sehingga proses pemeriksaan bisa lebih cepat.
“Ya, kita inginkan agar di RSUD
Chasan Bosoirie sudah ada mesin PCR, selama ini kita juga mengirim ke Manado,”kata
Samsudin Abdul Kadir yang juga Sekretaris Daerah Provinsi Malut, Senin
(1/6/2020) di Media Center Posko Sahid Hotel.
Dia mengatakan, awalnya pengiriman
spacemen swab test di Jakarta, Makassar dan saat ini masih juga dikirim ke
Manado, karena kita hanya memiliki mesin TCM dengan kapasitas terbatas.
Hal ini memperpanjang proses
penanganan terutama untuk mengetahui hasil swab test, sehingga pasien harus
bertahan berhari-hari di rumah sakit hanya demi menanti hasil tesnya, positif
atau negatif Covid-19. Padahal, jumlah kasus dan pasien terduga Covid-19 setiap
hari terus bertambah dan memerlukan ruangan di rumah sakit juga untuk dirawat.
Sementara itu perkembangan kasus
Covid-19 di Provinsi Maluku Utara terus meningkat, dimana per tanggal 31 Mei
terdapat 153 kasus terkonfirmasi positif Covid-19, meinggal dunia karena
Covid-19 sebanyak 11 orang dan pasien sembuh mencaai 27 orang.
Sedangakan perkembangan situasi penanggulangan covid-19 berdasarkan hasil pengolahan data di pusat data dan informasi gugus tugas covid-19 Maluku Utara berdasarkan laporan Dinas Kesehatan kabupaten/ ota, dan KKP Kelas III Ternate terdapat 840 orang tanpa gelaja (otg), 72 orang dalam pemantauan (odp) dan 25 orang merupakan pasien dalam pengawasan (PDP).
Sementara untuk pemeriksaan rapid test telah dilaksanakan pemeriksaan kepada 5.716 orang, dan didapatkan hasil 364 orang reaktif yaitu 111 otg, 57 odp, 30 pdp dan 166 pelaku perjalanan dari daerah terjangkit. Sedangkan 5.352 orang dengan hasil rapid test non reaktif. (red)
Komentar