oleh

Alwia Assagaf : 196 Karyawan NHM Terpapar Corona, Hanya 1 Orang Dinyatakan Sembuh

TERNATE,MSC-Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Maluku Utara, dr Alwia Assagaf kembali menegaskan sampai saat ini belum menerima hasil uji laboratorium 123 karyawan PT Nusa Halmahera Mineral (NHM) yang sembuh.

Selain belum diinput ke Gugus Nasional, begirtu juga pusat data dan informasi (Pusdatin) Gugus Tugas Provinsi.

“Kenapa kami perlu konfirmasi karena sampai saat ini kami tidak menerima hasil pemeriksaan laboratorium dari RS Siloam yang menyatakan bahwa dua kali pemeriksaan negatif untuk sebagai persyaratan sembuh,”kata dr Alwia Assagaf dalam konferensi pers di Media Center Gustu Malut Posko Sahid Hotel, Kamis (9/7/2020).

Keterangan dr. Alwia ini, menyusul pernyataan Wakil Bupati Halut, Muhlis Tapi Tapi mengakui 123 karyawan PT. NHM sudah dinyatakan sembuh, sesuai dengan data yang disampaikan pihak PT. NHM kepada Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Halmahera Utara.

“Kenapa kami perlu konfirmasi, karena sampai saat ini kami tidak menerima hasil pemeriksaan Laboratorium dari RS Siloam, Manado yang menyatakan bahwa, dua kali pemeriksaan negatif, sebagai persyaratan pasien sembuh dari Covid-19,”kata dr Alwia Assagaf

Alur pelaporan hasi uji laboratorium kata dr. Alwia Assagaf, seharusnya hasil data uji swab dari laboratorium yang memeriksa Covid-19 yang telah memiliki link dengan Gugus Nasional, sehingga setiap hasil langsung diinput ke pusat oleh laboratorium pemeriksa (RS Siloam).

“RS Siloam memiliki link untuk diiput ke pusat, sehingga begitu hasilnya ada, mereka langsung menginput ke pusat, kemudian pusat akan menginformasikan kembali kepada Pusdatin  Provinsi Maluku Utara, sehingga kita mengetahui yang di Maluku Utara ada sekian,” katanya.

Ketua IDI Maluku Utara menuturkan, data di Gugus Tugas Provinsi sebagaimana laporan dari tiga laboratorium (BBLK Makassar, Prodia dan RS Siloam) jumlah karyawan PT. NHM yang telah terkonfirmasi positif sebanyak 196 orang.

Dari hasil tersebut lanjut dr. Alwia Assagaf, yang dinyatakan sembuh dengan dibuktikan hasil laboratorium baru 1 orang. “Yang pada tanggal 24 Juni dilaporkan ada 6 yang sembuh, itu kami belum terima hasil apalagi yang 123 karyawan kemarin,”katanya. 

Selain itu, dirinya mengatakan, menerima hasil untuk follow up dari karyawan PT. NHM pada 30 Juni dari RS Siloam ada 1 pasien follow up dan hasilnya masih positif. Kemudian pada tanggal 1 Juli yang dilaporkan pada 2 Juli  dari RS Siloam itu ada 7 pasien yang hasilnya 5 masih positif, sementara 2 orang hasilnya negatif baru 1 kali, sehingga masih harus ada 1 kali hasil pemeriksaan follow up. Selanjutnya, pada 3 Juli terlapor di tanggal 4, ada 29 yang hasilnya masih tetap positif dan ada 11 yang hasilnya negatif baru 1 kali.

“Sehingga total yang kami terima follow up itu ada 48 orang dan dari 48 orang itu, ada 13 orang yang hasilnya negatif baru 1 kali, sementara persyaratan sembuh harus 2 kali negatif,”sebutnya.

Bahkan untuk kepentingan data kata dr Alwia Assagaf, Gugus Covid-19 Provinsi Malut terus membangun komuniksi dengan RS Siloam. “Kami tetap membangun komunikasi dengan Laboratorium Siloam, bahkan dari Gugus Pusat menghubungi ke RS Siloam karena ini mengakibatkan keterlambatan data yang kami terima,”katanya.

Untuk itu, informasi karyawan PT. NHM yang sembuh menjadi perhatian Gugus Tugas Covid-19 Provinsi Malut, karena karyawan PT. NHM yang terkonfirmasi positif berada di Maluku Utara dan sudah menjadi kluster terbesar di Maluku Utara, dengan kasus transmisi lokal di dalam lokasi pertambangan PT. NHM.

Selain itu lanjut dr Alwia Assagaf, sebanyak 179 karyawan NHM yang saat ini melakukan karantina di sejumlah hotel di Ternate, sebagian telah terkonfirmasi positif dan sebagian masih menunggu hasil uji swab. “Ada yang sudah positif dan ada juga yang masih menunggu hasil spesimen,” katanya. (red)

Bagikan

Komentar