TERNATE,MSC-Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Chasan Bosoirie telah mengoperasikan mesin PCR atau polymerase chain reaction. Bahkan saat ini telah melakukan pemeriksaan laboratorium sebanyak 90 spacemen terdiri dari 30 specimen diagnose dansisinya follow up dan telah diperoleh hasilnya.
Hanya saja terkendala ijin dari Kementerian Kesehatan lewat Litbangkes sebagai laboratorium uji Corona. “Hasilnya belum dapat dipublis karena masih menunggu ijin dari Litbangkse, termasuk mendapatkan link sebagai laporang yang input ke Gugus Pusat,”kata dr Fasni Halil. SpPK, M.Kes sebagai penanggungjawab Laboratorium TCM Covid-19 di RSUD Chasan Bosoirie dalam konferensi Pers di Media Center Posko Sahid Hotel, Kamis (16/7/2020).
Menurutnya, sejak tanggal 25 Juni 2020 lalu mesin PCR tiba di Ternate, dan pihaknya telah berupaya menyiapkan segala kebutuhan sebagaimana standar laboratorium jejaring PCR untuk pemeriksaan Covid-19 diantaranya, ruangan yang memenuhi standar Laboratorium Biosafety Level 2 (B SL-2), SDM dan peralatan.
Fasni Halil mengatakan, bantuan PCR yang diberikan masih belum dilengkapi dengan perangkat dukungan lainnya. Selain itu, penyiapan SDM karena merupakan pertama kali di Maluku Utara menggunakan mesin PCR. “Kita biasanya menggunakan TCM akan tetapi sekarang harus mengoperasikan PCR, kita butuh kesiapan SDM hingga beroperasinya,”sebutnya.
Sehingga kata dr Fasni Halil, masyarakat menilai mesin PCR sudah ada tetapi tidak langsung dioperasikan. “PCR baru di Maluku Utara, PCR bukan sepereti computer yang baru dibeli langsung install dan dapat beroperasi,”katanya.
Sehingga pengoperasikan membutuhkan ahli untuk bisa mendeteksi material genetik virus corona, sehingga tidak gampang dan cepat. “Kami memang punya satu tenaga APLM (Ahli Tekhnologi Laboratorium Medik) tetapi belum pernah mengoperasikan PCR sehingga kami juga harus menyiapkan itu karena lebih canggih,”kata dr Fasni Halil. (red)
Komentar