TERNATE,MSC-Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Maluku Utara Ansar Daaily membuka Festival sepakbola usia dini Asosiasi Kota (Askot) PSSI Ternate, Jumat (11/9/2020) bertempat di stadion Gelora Kieraha.
Festival sepak bola usia dini yang diikuti 16 dari Kota Ternate, Kota Tidore Kepulauan dan Kabupaten Halmahera Barat. Jumlah peserta yang mengikuti festival berjumlah 900 pemain dengan tingkatan umur diantaranya, U-9,U-10,U-11, dan U-12.
Kadisporan pada kesempatan itu mengatakan, dunia sepak bola di Maluku Utara mengalami pasang surut beberapa tahun belakangan ini. Persiter Ternate yang menjadi aicon sepak bola di Maluku Utar pernah berlaga di kasta tertinggi sepak bola Indonesia serta tahun sebelumnya menjadi juara pada piala Suratin.
“Sepak bola Maluku Utara mengalami pasang surut. Persiter yang menjadi icon sepak bola Maluku Utara juga tenggelam. Ini menjadi pekerjaan rumah bagi semua kalangan terutama PSSI di daerah ini, pemerintah akan mengsuport dalam peningakatan prestasi olahraga,”kata Ansar Daaily.
Pembinaan usia dini menurutnya, akan menghasilkan bibit pemain yang berkualitas pada jenjang umur tertentu. Festival sepakbola usia dini yang digelar Askot PSSI Ternate adalah sebuah jawaban akan masa depan sepakbola Ternate dan Maluku Utara.
Oleh karena itu Ansar berharap pelaksanaan event ini menjadi wadah bagi pesepakbola muda mengasah Ilmu sepak bola untuk mengembalikan kejayaan Kota Ternate di kancah persepakbolaan Maluku Utara dan tanah air.
“Turnamen ini sangat positif karena berpotensi melahirkan pesepakbola muda berbakat sehingga diharapkan akan menjadikan Kota Ternate sebagai basis sepakbola terbaik di tanah air,” tandasnya.
Sementara itu Ketua KONI Kota Ternate Lukman S Poli mengatakan, di masa Pandemic yang melanda dunia saat ini tak hanya melumpuhkan sektor kesehatan dan ekonomi akan tetapi kegiatan olahraga termasuk sepakbola.
Meskipun demikian Askot PSSI Ternate mulai bangkit kembali dan mencoba menggelar beberapa kegiatan sepak bola terutama usia dini, akan tetapi selalu tetap mematuhi protocol kesehatan yang dianjurkan pemerintah.
“Kami berpandangan bahwa kami lebih mengutamakan kesehatan dan keselamatan atlet dan pelatih dibanding yang lain-lain,” kata Lukman Poli. (red)
Komentar