oleh

Dinas Sosial Lakukan Edukasi Sadar Bencana, Lewat Tagana Masuk Sekolah

TERNATE,MSC-Dalam rangka menyambut HUT Provinsi Maluku Utara ke-21, Dinas Sosial Provinsi Maluku Utara, kembali melaksanakan Program Perlindungan dan Jaminan Sosial dengan melakukan Kegiatan Tagana Masuk Sekolah (TMS) yang tersebar di 50 (lima puluh) titik lokasi sekolah pada 10 (sepuluh) wilayah Kabupaten/Kota.

“Tidak ada yang tahu kapan bencana datang, namun dengan pengetahuan mitigasi bencana, diharapkan dapat membangun masyarakat tanggap bencana. Salah satu edukasinya melalui Tagana Masuk Sekolah (TMS) ini,” ungkap Kepala Dinas Sosial Provinsi Maluku Utara Andrias Thomas. 

Menurut Andrias Thomas, sebagai daerah kategori masuk Ring Of Fire (Jalur Cincin API) dimana hampir semua daerah di Maluku Utara ada ancaman dan juga memiliki sonasi yang tinggi, sehingga rawan terhadap gempa, rawan banjir, rawan longsor, dan rawan terhadap tsunami, gunung meletus dan bencana-bencana yang lainnya.

“Masyarakat harus siap menghadapi bencana  sebagai daerah Ring Of Fire hampir semua pulau di Maluku Utara ada ancaman dan juga memiliki sonasi yang tinggi,”katanya.

Senada dengan itu Kabid Perlindungan dan Jaminan Sosial Dinsos Provinsi Maluku Utara Zulkifli mengatakan, kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari Surat Edaran bersama Mendikbud dan Menteri Sosial Tahun 2019 tentang Mitigasi Kebencanaan di Satuan Pendidikan melalui Program Tagana Masuk Sekolah. 

Dalam kondisi Pandemi Covid-19 yang belum berakhir ini, pelaksanaan di Kota Ternate dan Kota Tikep, akan dilaksanakan secara serentak di beberapa titik lokasi diantaranya di Kelurahan Togafo dan Kelurahan Loto dimulai pada hari ini, Senin, 21 September 2020, dan kami batasi peserta masing-masing sekolah 30-50 siswa serta guru.

“Dalam upaya transformasi edukasi, Tagana Dinas Sosial melalui kegiatan ini melakukan uji simulasi pengurangan resiko bencana gempa bumi, baik itu saat pra bencana sampai dengan pasca bencana”, kata Zulkifli melalui rilisnya, Senin (21/9/2020).

Sekolah sebagai satuan pendidikan menjadi salah satu ujung tombak dalam kegiatan mitigasi dan kebencanaan. Lanjut Zulkifli sekolah juga adalah wadah untuk mengembangkan dan membentuk karakter pada anak-anak, baik itu di tingkat SD, SMP, maupun SMA.

“Sehingga apabila siswa diberikan porsi yang terkait dengan pendidikan kebencanaan, maka dengan sendirinya akan tercipta karakter dan sikap kesiapsiagaan yang lebih baik dalam menghadapi bencana di kemudian hari,” jelasnya.

Untuk itu Zulkifli berharap selain simulasi, nantinya di sekolah-sekolah juga di bentuk TRC siswa yang terdiri dari Tim Pertolongan Pertama Gawat Darurat (PPGD), Tim Evakuasi, Tim Posko, dan Tim Layanan Dukungan Psikososial (LDP).

“Melalui kegiatan ini, Tagana berusaha untuk mengubah paradigma lama bahwa yang bertanggung jawab dalam penanganan bencana adalah pemerintah, akan tetapi sebaliknya, ini merupakan tanggung jawab setiap lapisan masyarakat,” tukas Zulkifli.

Dia mengatakan, target dari kegiatan ini adalah peserta mempunyai pengetahuan tentang bencana, potensi dan upaya pengurangan resiko bencana pada tingkatan yang paling sederhana, sehingga mereka mampu menyelamatkan diri sendiri dan evakuasi sederhana bila terjadi bencana.

Sementara Kasi Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam Dinsos Provinsi Maluku Utara, Rustam Senuk mengungkapkan, materi yang di sampaikan oleh Tagana, meliputi Tugas Fungsi Tagana, Pengenalan Bencana, Mitigasi dan Pengurangan Resiko Bencana, Penanggulangan Pertama Gawat Darurat (PPGD), simulasi bencana gempa bumi serta membantu mensosialisasikan Pelaksanaan Protokol Kesehatan Covid-19.

“Saya berharap siswa yang mengikuti kegiatan ini dapat merekam informasi kebencanaan serta dapat menyampaikan kepada keluarga dan masyarakat di mana siswa itu berdomisili”, kata Rustam.

Sementara Ketua FK Tagana Kota Ternate, Yusuf mengatakan Tagana Masuk Sekolah (TMS) di Kota Ternate mendapat sambutan yang sangat positif dari pihak sekolah dan peserta. 

Pihak sekolah bahkan berharap agar kegiatan ini dapat di lakukan secara berkala, dan Tagana dapat membantu terbentuknya Tim Rescue dari para pelajar, terangnya. (red)

Bagikan

Komentar