TERNATE,MSC-Pengembangan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Kota Ternate menjadi prioritas. Pasangan Calon Walikota dan Wakil Walikota M. Hasan Bay dan Moh. Asghar Saleh akan mengembangkan konsep Communal Branding (merek bersama) untuk UMKM. Program satu merek yang dapat digunakan oleh banyak pelaku usaha ini akan mampu mengurai masalah yang dihadapi oleh pelaku UMKM.
Hasan Bay menjelaskan, program merek bersama ini diperuntukan bagi pelaku UMKM yang sudah memiliki produk tapi belum mempunyai merek dan belum terdaftar dalam hak kekayaan intelektual (HAKI). Dengan ikut dalam program ini maka pemerintah akan memfasilitasi pendampingan bagi UMKM. Seluruh pelaku UMKM dapat menggunakan merek bersama ini untuk memasarkan produknya.
“Kami akan urus hak kekayaan intelektual (HAKI) dari merek bersama ini. Jadi pelaku UMKM langsung pakai merek tersebut. Sehingga produknya telah diakui dan lebih muda dalam proses pemasaran, sehingga memiliki nilai jual yang belih kompetitif,” terang Hasan Bay di Ternate, Rabu(14/10/2020).
Dia melanjutkan, dalam membangun sebuah produk UMKM yang memiliki pasar yang luas tidaklah mudah. Dibutuhkan sebuah produk yang memiliki dukungan manajemen yang kuat, yaitu mempunyai produk management, brand management, dan customer management. “Dengan adanya merek bersama ini akan membantu pelaku usaha yang selama ini memasarkan produknya secara individual. Sehingga ketika di branding dengan satu merek akan dapat menembus pasar nasional maupun internasional,” tutur Ko Hama, sapaan akrabnya.
Kota Ternate, menurut Hasan Bay, memiliki sejumlah produk unggulan yang lahir dari tangan dingin para pelaku UMKM. Maka dari itu mereka harus mendapatkan dukung penuh dari pemerintah. Salah satunya melalui program merek bersama.
“Kita tahu ada produk Batik Tubo, abon ikan cakalang dan tuna, sirup pala, dan bumbu masak cengkih dan pala yang salama ini pemasarannya masih mengalami kendala. Belum mendapatkan pangsa pasar yang tetap dan luas. Kemudian sulit bersaing dan menembus pasar nasional maupun internasional. Ketika produk UMKM ini dapat dikelola dengan pendekatan branding, maka insa Allah pemasarannya lebih luas dan membuat usaha para pelaku UMKM dapat mandiri di masa depan,” jelas Hasan Bay.
Peran pemerintah dalam program merek bersama ini, kata Hasan Bay, adalah membentuk sistemnya. Pemerintah menyediakan merek bersama bagi UMKM. Ketika produk mereka sesuai standar dan kriteria yang telah ditetapkan sesuai dengan permintaan pasar, maka dapat langsung masuk dalam program ini.
“Jadi pemerintah bersama UMKM untuk memasarkan produknya tanpa harus memikirkan pengurusan HAKI dan promosi produk,” terangnya. (red)
Komentar