oleh

Asghar Saleh Tekankan Pentingnya Mitigasi Bencana di Kota Ternate

TERNATE,MSC-Calon wakil Walikota Ternate, Mohammad Asghar Saleh, menggaungkan gagasan Mitigasi Bencana dalam debat kandidat, pada Kamis (19/11/2020), sebagai solusi mengatasi persoalan kota Ternate yang cenderung rentan akan terjadinya bencana alam. Menurutnya letak kota ini berada di ring of fire, kemudian kita dikelilingi oleh banyak potensi bencana.

“Kita punya Perda nomor 10 tahun 2014 tentang penanggulangan bencana. Di situ terdapat 9 potensi bencana, termasuk letusan Gunung Gamalama, Gempa, Longsor, Banjir, Tsunami dan lain sebagainya. Kita ada di daerah yang subduksi lempeng, terutama untuk saudara-saudara saya yang ada di Pulau Batang Dua, ada lempeng Filipina, Halmahera dan lain-lain yang bisa sewaktu-waktu memicu Gempa,” tutur Mohammad Asghar Saleh, pada Jumat (20/11/2020).

Lebih lanjut, Asghar Saleh mengatakan betapa pentingnya masyarakat memahami kondisi tersebut, pemerintah kota Ternate perlu mengorbitkan program mitigasi Bencana. Namun baginya program Mitigasi Bencana bukan cuma menyangkut transfer pengetahuan semata, melainkan mesti ditambahi dengan simulasi-simulasi supaya masyarakat setempat bisa terbiasa dan tidak gagap ketika sewaktu-waktu ada Bencana tidak terprediksi.

“Maksud kami, pemerintah harus hadir dengan program mitigasi bencana, mitigasi ini bukan Cuma transfer pengetahuan agar publik di sana, di Ternate responsif terhadap apa yang terjadi sewaktu-waktu, tetapi juga dengan simulasi-simulasi agar supaya masyarakat terbiasa untuk menghadapi situasi darurat,” tandasnya.

Ia lantas menawarkan program Bisa untuk Layanan Ternate Quick Response (BALQIS) yang di canangkan pasangan MHB-GAS sebagai solusi untuk mengatasi persoalan tersebut. Baginya ketika terjadi bencana berskala besar, baik itu Gempa maupun Tsunami, masyarakat bisa jadi garda terdepan untuk melakukan evakuasi secara mandiri.

“Dan itu akan kita lakukan melalui pelatihan, kemudian kurikulum muatan lokal di setiap level pendidikan akan kita siapkan, sehingga publik menjadi paham tentang apa yang akan terjadi, dan orang akan hidup secara harmoni,” pungkasnya. (red)

Bagikan

Komentar