oleh

Diduga Bermuatan Politik, Kadis DKP Sula Tarik Bantuan Mesin Laut

SANANA,MSC-Kepala Dinas Keluatan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Kepulauan Sula, Adam Umasugi menarik kembali bantuan satu unit mesin laut 15 PK dari tangan masyarakat kelompok nelayan.

Namun penarikan bantuan tersebut dinilai syarat kepentingan politik Pilkada saat ini sementara berlangsung. Hal tersebut dikatakan Ketua Kelompok Nelayan Desa Umaloya, Noken Fokatea kepada wartawan.  

Noken Fokatea mengatakan, asal usul lahirnya bantuan itu berawal dari dirinya bekerja sama denga bupati Hendrata Thes untuk memenangkan Hi Burhan Abdurahman, dan memenangkan Hi Abdul Gani Kasuba, pada Pemungutan Suara Ulang PSU pemilihan Gubernur Tahun 2018 lalu di Desa Uamaloya.

“Maka dari pada itu sebagai nilai tukar dari kerja keras ini, bapak bupati Hendrata Thes yang perintahkan saya membuat proposal agar dimasukan ke Dinas Kelauatan dan Perikanan atas nama kelompok untuk mendapatkan bantuan dari Pemda Kepsul yakni satu buah fiber dan satu unit mesin 15 PK,”ungkap Noken.

Akan tetapi kata Noken mesin tersebut telah ditarik kembali oleh pihak Dinas Kelautan dan Perikan Kepsul pada hari Selasa sore tanggal (14/11/2020), dengan alasan atas perintah pimpinan untuk mengamankan barang tersebut.

“Kepala dinas Kelauatan dan perikanan bilang dia dengar dia punya atasan, kalau atasan perintah untuk mengamankan mesin ini di rumahnya, maka dia harus amankan, karena beredarnya isu dari tim sukses dari paslon nomor urut 01 HT-Umar bahwa, saya telah bekerja di paslon Cakada yang lain,”turunya.

Terpisah Kepala Dinas Kelauatan dan Prikanan Kepsul, Adam Umasugi saat dikonfirmasi mengatakan, pemberian batuan dari dinas terhadap kelompok nelayan itu ada berita acaranya yang dicantumkan, tidak boleh pindah tangankan serta pindah lokasi.

“Kami hanya evaluasi, mengambil untuk mengamankan di kantor, kemudian kami melakukan penataan dan pembinaan administrasi kembali nanti kalau sudah selesai kami akan kembalikan lagi, karena barng milik negara ini jika kami sudah memberikan tidak mungkin ditinggalkan begitu saja, salama saya masi menjabat saya akan evaluasi setiap tahun,”katanya.

Menurut Adam, beberapa bulan lalu pihaknya mendapatkan informasi bahwa bantuan tersebut di pindahkan ke Desa Waina kecamatan Sulabesi barat tanpa sepengatahuan dari Dinas Perikanan.

“Mereka memindahkan ke desa Waina tanpa sepengatahuan dan pemberitahuan kepada kami, seharus mereka lapor dulu kepada kami, atas dasar itulah kami menyemapaikan kepada mereka akan di tata kembali dalam rangka pembinan kemudian di kembalikan lagi, tutur adam. (Azam)

Bagikan

Komentar