MABA,MSC-Angka partisipasi pemilih pada Pemilihan Kepalada Daerah (Pilkada) Kabupaten Halmahera Timur (Haltim) tahun 2020 dinilai janggal. Relawan Pasangan Calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati, Moh Abdu Nasar-Azis Ajarat (MONAS) meminta Bawaslu Haltim untuk menelusuri angka partisipasi pemilih.
Sekertaris Relawan Paslon MONAS, Muhibu Mandar mengatakan partisipasi pemilih di Pilkada Haltim tahun 2020 melonjak tinggi dibandingkan Pemilu dan Pilkada tahun sebelumnya. Bahkan bisa dibilang partisipasi pemilih pada Pilkada Haltim, tertinggi di Indonesia bahkan dunia yang pernah menjalani proses demokrasi.
“Pilkada 2020 Haltim tingkat partisipasnya sagat tidak rasional yakni partisipasi sebesar 85,6 persen. Hal ini berbeda dengan Pemilu sebelumnya dengan angka partisipasi hanya 75 persen dan di Pileg 2019 hanya 69 pesen,” kata Muhibu kepada wartawan, Senin (14/12/2020).
Menurut Muhibu, kejanggalan terlihat jelas saat pelaksanaan pemungutan suara sekitar pukul 10:00 WIT saja suasana TPS sudah sangat sepih, namun hasilnya partisipasi pemilih di setiap TPS tercatat antara 80-100 persen, bahkan ada pula partisipasi pemilih melebihi DPT di beberapa TPS.
“Angka partisipasi pemilih 85,6 persen ini sangat tidak mungkin, karena dengan kondisi Pilkada saat ini di tengah-tengah situasi pandemik Covid-19. Jika kondisi partisipasi sebesar 85,6 persen, maka sudah tentu pasti terjadi antrian panjang di setiap TPS yang ada, tapi faktanya suasana TPS sepi dan tidak berbanding lurus dengan angka partisipasi cukup tinggi,” terangnya.
Atas keanehan ini, Muhibu meminta Bawaslu agar mejalankan fungsi pengawasannya serta menelusuri angka partisipasi ini. Kemungkinan besar, dugaan ada keterlibatan penyelenggara di tingkat bawah ikut berpatisipasi hasil Pilkada Haltim sekarang.
“Kami minta agar Bawaslu menelusuri hal ini dan kami juga siap bantu Bawaslu untuk sama-sama menjaga pesta demokrasi ini berjalan sesuai mekanismenya,” pungkasnya. (red)
Komentar