(Rahmat A Rahman Staf Pengajar STAI Babussalam Kabupaten Sula)
Menurut undang-undang Republik Indonesia nomor 10 tahun 2009 tentang kepariwisataan disebut bahwa pariwisata adalah berbagai macam kegiatan dukungan dan berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha, pemerintah dan pemerintah daerah, pariwisata adalah seluruh kegiatan pemerintah, dunia usaha dan masyarakat, untuk mengatur mengurus dan melayani kebutuhan wisata. (Karyono,1997:15), Undang-undang pariwisata disebutkan bahwa daya tarik wisata adalah segala sesuatu yang memiliki keunikan, keindahan dan nilai berupa keragaman kekayaan alam, budaya dan hasil buatan manusia yang menjadi sarana atau tujuan kunjungan wisatawan.
Sebagaimana diketahui bahwa sektor pariwisata di indonesia menduduki peranan yang sangat penting dalam menunjang pembangunan nasional sekaligus merupakan salah satu faktor strategis untuk meningkatkan pendapatan masyarakat dan devisa negara.
Pembangunan Pariwisata merupakan bagian dari pembangunan nasional, mempunyai tujuan antara lain, memperluas kesempatan berusaha dan lapangan kerja, kompleksitas dalam pembangunan dan juga tidak terlepas dari kemauan para pemangku kebijakan untuk mengerakkan sektor pariwisata sebagai salah satu pendapatan daerah yang sangat diandalkan.
Areal pariwisata di indonesia masih banyak diwilayah tertinggal atau wilayah pedesaan, ini menjadi kendala dalam pembangunan pariwisata daerah maka diharapakan pemerintah daerah mulai memperhatikan hal ini, karena masyarakat disekitar lingkar wisata mengeyam pendidikan masih rendah, maka pemerintah harus berupaya keras untuk meningkatkan kualitas sumbar daya masyarakat lingkar wisata. Karena sumber daya manusia menjadi ujung tombak pembangunan pariwisata kemampuan sumber daya manusia untuk mengelola pariwisata daerah, haruslah memilik kemampuan yang baik dalam keilmuan sehingga dapat menerapkan berkerja nanti.
Karena wisata dijadikan sektor unggulan untuk menopang potensi ekonomi wilayah daerah maka dalam pandangan pemerintah pusat wisata merupakan roda percepatan pengembangan ekonomi rakyat sehingga pariwisata dapat didorong sebagai lumbung pendapatan bagi daerah, karena pariwisata dinilai memiliki sumberdaya ekonomi dari berbagai sudut pandang ekonomi mampu menyerap tenaga kerja diberbagai hal ini yang perlu tanggap karena wisata memiliki nilai sosio ekonomi yang bisa mengangkat masyarakat dari kemiskinan menuju masyarakat lepas landas.
Arah kebijakan peran Pemerintah memajukan pariwisata daerahnya, meliputi, pemasaran pariwisata nasional dengan mendatangkan jumlah wisata nasional dan mancanegara, pembangunan destinasi pariwisata dengan meningkatkan daya tarik tujuan wisata sehingga berdaya saing, pembanguan industri pariwisata dengan meningkatkan partisipasi usaha lokal dalam industri nasional serta meningkatkan keragaman dan daya saing produk dan jasa pariwisata nasional, upaya mendukung dan menerapkan arah kebijakan tersebut maka pemerintah daerah, harus berupaya membangun pariwisata daerah dengan melibatkan masyarakat, melakukan pertemuan, sosialisasi, hingga program-program pembangunan pariwisata untuk melibatkan masyarakat lokal yang berada dalam destinasi, tujuannya adalah untuk memperbaiki kehidupan kesejahteraan masyarakat lingkar wisata tersebut secara perekonomian, diharapkan masyarakat dapat berdikari dalam mengelola destinasi sehingga meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal, bahwa pembangunan pariwisata pada dasarnya ditujukan untuk beberapa tujuan pokok salah satunya adalah, Pertama meningkatkan pertumbuhan ekonomi, menghapus kemiskinan, mengatasi pengangguran, meningkatkan kesejahteraan rakyat dan sosial.
Pada tahun 2019 sampai pada tahun 2020 potensi pariwisata mengalami degradasi yang cukup memprihatikan hal tersebut dibuktikan data pada tahun 2020 potensi pertumbuhan hanya mencapai 4,5% hal tersebut disebabkan terjadinya penyebaran penyakit pendemi covid-19, secara global hal ini dapat mencederai potensi pariwisata yang sangat mengalami penurunan yang sangat drastis, hal tersebut menjadi tanggung jawab kita sebagai warga negara karena masalah pedemic covid-19,bukan hanya tanggung jawab pemerintah tetapi tanggungjawab bersama jika hal tersebut bisa di tanggulangi maka target pariwisata yang di rencanakan oleh menteri pariwisata pada PDB 10-12% persen dalam jangka waktu lima sampai sepuluh tahun kedepan bisa tercapai bahkan bisa lebih.
Pembanguan pariwisata Tanjung WAKA yang berada di Kepulauan Sula (Sanana) provinsi Maluku Utara, pariwisata Tanjung Waka memiliki banyak potensi diantaranya adalah dari segi biota laut, pasir putih dan pontensi lainya yang bisa dikembangkan, hal tersebut bisa tercapai apabila sumber daya manusia yang memiliki keahlian di bidang tersebut, yang dapat mengelola dengan baik. Karena dalam pariwisata sumber daya manusia sebagai salah satu bagian yang terpenting sebagai alat untuk meningkatkan bagimana mutu dari suatu kualitas produk pariwisata.
Strategi pembangunan sumberdaya manusia merupakan aspek yang paling penting dalam proses pembangunan pariwisata, karena pengembangan pariwisata harus diiringi dengan ketersediaan jumlah sumber daya manusia sebagai penggerak pembangunan itu sendiri. Terdiri dari (1), diharapkan pemda meningkatkan SMD lingkar wisata, (2) anggota masyarakat harus berpartisipasi dalam perencanaan pembangunan pariwisata (3) pendidikan bagi tuan Rumah, pelaku industri atau wisatawan, (4) kualitas habitat animal, kehidupan liar, penggunaan energi dan iklim micro harus dimengerti dan didukung (4) investasi dalam bentuk-bentuk transportasi alternatif.
Upaya pengembangan destinasi yang berkelanjutan Pemerintah melibatkan dalam proses perencanaan dan pembangunan pariwisata, pemerintah mengundang pemangku kepentingan yang berada disekitar destinasi atau lingkar wisata seperti kepala desa, paguyuban dan lembaga-lembaga lain sebagai representatif masyarakat, dalam focus group discusassion (FGD) untuk pengembangan destinasi, masyarakat diberikan suatu bentuk pelatihan dan pemahaman tentang kepariwisataan melalui sosialisasi sadar wisata dan edukasi,serta pelatihan metode cotomized training, yaitu sistem-sistem pelatihan yang dirancang secara khusus untuk memenuhi kebutuhan terhadap pemberi kerja yang dikembangkan dalam ekowisata setempat. Pembentukan skill dengan tujuan agar masyarakat yang mempunyai keahlian yang dapat ditata dengan baik.
Penataan hoome stay semestinya segera di tata untuk penyediaan fasiltas sehingga para turis lokal maupun mancanegara merasa nyaman dalam penyediaan fasilitas sehingga nilai dan potensi fasilitas bukan hanya bersifat tahuan tetapi harian jika hal demikian bisa ditanggulangi oleh pemda maka potensi tanjung waka dapat di tingkatkan dari wisata lokal menuju wisata internasional karena fasilitas penunjang sudah di sediakan oleh pemda dan swasta.
Persaingan yang semakin ketat saat ini telah membuat destinasi-destinasi berlomba berusaha memberikan nilai yang lebih pada wisatawan sehingga tertarik dan mau mengunjungi destinasi-destinasi, nilai ini merupakan harapan wisatawan sehingga hal ini dianggap sebagai bentuk respon atau ketanggapan terhadap pemenuhan kebutuhan wisatawan, apabila kebutuhan wisatawan terpenuhi maka akan berdampak pada kepuasan, sehingga wisatawan mau kembali lagi dan bahkan merekomendasi kepada kerabat, atau teman mereka, karena kepuasan konsumen merupakan pemenuhan respon konsumen.
Sebaik dan sebagus apapun destinasi yang disediakan untuk wisatawan apabila tidak disertai dengan pengelolaan yang baik maka tidak menimbulkan kepuasan bagi wisatawan, kunci dari pengelolaan yang baik ada pada sumber daya manusia yang bekerja mengelola destinasi-destinasi tersebut, meliputi semua unsur baik itu masyarakat yang berada disekitar lingkar wisata sebagai pengelola destinasi, pemerintah dan praktisi pariwisata, apabila semua unsur bekerja dengan baik dan menjalin kerjasama yang baik maka kesusksesan pembangunan pariwisata dapat tercapai.
Maju mundurnya pariwisata tanjung waka sangat tergantung akan kualitas sumber daya manusia yang dimiliki, itulah diharapkan semua komponen yang berkepentingan harus segera bersama-sama memiliki serta mewujudkan arah daripada kemajuan kepariwisataan tanjung waka, semua komponen seperti stakeholder atau pembuat kebijakan haruslah mendorong dan mendukung pengembangan sumber daya manusia pariwisata. (*) https://www.malutsatu.com/wp-content/uploads/2023/04/morotai-puasa.jpg
Komentar