oleh

Bupati Halmahera Selatan Curhat Ketimpangan Pusat ke Daerah

TERNATE-Meskipun memberikan kontribusi besar terhadap perekonomian nasional dari sektor hasil pertambangan di Pulau Obi, Kabupaten Halmahera Selatan. Namun tidak serta merta dikuti pembagian kue Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Pembangunan Halsel dinilai sangat terbelakangan, padahal dua perusahaan raksasa yang mengelola pertambangan ada di sana. Dua persuahaan yang kini menjadi penyumbang pendapatan negara.

Hal itu yang membuat Bupati Usman Sidik mengeluh, dari dari sisi pembangunan Halsel jauh tertinggal, bahkan APBN yang diterima sangat kecil. Padahal, kata Usman  kontribusi Halmahera Selatan terhadap Negara sangat besar dengan adanya dua perusahan raksasa di Halsel.

“Kita punya jalan nasional di Halsel hanya 14 km yang dibangun oleh pemerintah pusat,” katanya kepada Wakil Ketua DPR RI, Muhaimin Iskandar (Cak Imin), Ketua MPR RI dalam pertemuan bertajuk Bacarita Desa dengan para Camat, Kepala Desa, Pendamping Desa, Petani dan Nelayan se -Halmahera Selatan, Jumat (28/1/2022).

Bupati dihadapan Cak Imin mengatakan, Halsel ditetapkan sebagai daerah strategis nasional dan akan mendapat pembangunan nasional, namun sejak tahun 2019 sampai saat ini, keberpihakan pemerintah pusat terhadap Halsel sangat kecil.

“Saya baru saja bertemu dengan komisi V DPR RI untuk berkoordinasi terkait pembangunan jalan lingkar Obi dan Hamahera dan respon Komisi V direncanakan pada Maret nanti akan berkunjung ke Halsel bersama Kementeriaan PU,” katanya.

Untuk itu, dirinya meminta kepada Wakil Ketua DPR RI, Muhaimin Iskandar untuk dapat membantu dan mendorong agar Halsel dapat diperhatikan, dengan memberikan anggaran APBN lebuh besar.

“Kami minta agar Cak Imin bisa mengawal pembangunan di Halsel, karena pokok percepatan pembangunan, menjadi kesempatan bagi desa untuk mengembangkan desanya, agar terlepas dari daerah tertingal dan menjadi desa mandiri yang lebih baik,” katanya.

Sementara itu, Muhaimin Iskandar merespon keluhan yang disampaikan Bupati Halsel, Usman Sidik. Dirinya mengaku, masih ada pembangunan yang belum tuntas, apalagi Halsel memiliki dua perusahan tambang yang beroperasi.

Dikatakan ada dua hal, pertama alokasi dana strategis nasional, terutama daerah yang berikan kontribusi bagi ekonoimi nasional, kontribusi APBN, tapi belum sepenuhnya mengalir.

Hal inilah menjadi problem. “Karena itulah bupati tadi mengeluh, seperti ada jalan nasional 14 km sangat memprihatikan, padahal kontribusi daerah terhadap Negara sangat besar,” katanya.

Untuk itu, dirinya akan mendukung keinginan Bupati Usman Sidik agar dalam waktu  secepatnya, akan berusaha sekuat tenaga agar anggaran secepatnya bisa mengalir lebih besar, sesuai dengan kontibusi daerah seperti Halsel bagi Negara.

“Selain itu juga, kendala bagi hasil kepada daerah yang memberikan kontrubisi bagi Negara juga belum adil. Itu akan diwujudkan secepat mungkin untuk masyarakat Halmahera Selatan.(red)

Bagikan

Komentar