oleh

Aslan Hasan Minta OKP dan Ormas Kawal Seleksi Calon Komisioner Bawaslu

TERNATE-Organisasi Kemasyarakatan dan Pemuda (OKP) dan Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) diingatkan untuk mengawal proses seleksi penerimaan calon komisioner Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Maluku Utara.

Sebab proses rekrutmen komisoner penyelenggara Pemilihan Umum (Pemilu) itu akan sangat menentukan kualitas penyelenggaraan Pemilu 2024. Kualitas Pemilu akan berdampak kepada kehidupan bangsa dan daerah ke depan.

“Saya kira tantangan ke depan adalah soal integritas. Kita tahu, Pemilu sebelumnya secara umum berjalan sukses, tetapi masih saja diciderai oleh perilaku oknum penyelenggara yang tidak berintegritas,” ujar anggota Bawaslu Provinsi Maluku Utara, Aslan Hasan SH MH saat dialog bersama OKP dan Ormas, bertempat di Mozaik Café pada Selasa (24/5/2022).

Menurut Aslan Hasan, tahun 2024 adalah tahun Pemilu karena akan ada dua agenda besar terkait pemilihan umum. Pertama Pilpres dan Pileg yang dilaksanakan awal tahun 2024 dan kedua adalah Pilkada serentak yang sesuai jadwal akan dilaksanakan November 2024.

Dikatakan, Pemilu tetapi sarana untuk memilih para wakil rakyat dan pemimpin. Jika para penyelenggarannya berintegritas, Pemilunya berintegritas, maka pasangan Presiden/Wakil lPresiden, para wakil rakyat, dan para pimpinan di daerah yang jadi pun akan terpilih orang-orang yang berintegritas pula.

“Di tangan para penyelenggara Negara seperti ini, bangda dan daerah ke depan akan jauh lebih maju. Karena itu, masyarakat jangan tinggal diam tetapi harus mengawal betul setiap proses demokrasi agar berjalan secara benar pula,”kata Aslan Hasan.

Bahkan Aslan Hasan berharap publik membuka rekam jejak para calon komisoner Bawaslu Maluku Utara, termasuk penyelenggara yang akan mencalonkan diri kembali sebagai komisoner Bawaslu Maluku Utara. Informasi seperti itu kata Aslan sangat dibutuhkan saat timsel bekerja dalam proses seleksi nanti.

Sementara itu, Sekretaris  Asosiasi Ilmu Politik Indonesia (AIPI) Provinsi Maluku Utara Ali Lating M.A menyoroti tim seleksi yang dibentuk Bawaslu RI. Baginya tim seleksi tersebut diragukan kemampuan terkait kepemiluan.

“Timsel yang dibentuk Bawaslu sebenarnya mereka darimana, pengetahuan tentang kepemiluan juga masih diragukan,”sebut Ali Lating yang juga Dosen Universitas Muhammadiyah Maluku Utara (UMMU). (red)

Bagikan

Komentar