SANANA-Pernyataan Wakil Bupati Kepualuan Sula (Kepsul) Saleh Marasabesy, Panitia turnamen Sepakbola STAI Bubusallam Cup adalah pemicu konflik antar Desa Facey dan Mangon sangat provokatif.
Hal itu dikatakan, Sekretaris Panitia STAI Cup Fataha Fataruba kepada wartawan Selasa (7/6/2022). Dia mengatakan, statmen Wakil Bupati dengan atas konflik dua Desa merupakan tanggung jawab Pantia STAI Cup, sangat disayangkan. Karena yang ikut bertanding bukan Desa Mangon dan Fatcey.
“Saya sangat sayangkan komentar wakil Bupati karena menghubungkan peristiwa konflik antara dua desa. Hingga memakan korban itu, menjadi tanggung jawab Panitia,”kesalnya.
Bahkan Fataha juga menyarankan sebagai pejabat daerah, wakil bupati harus mencaritau kronologis konflik kedua desa. Bukan sebaliknya langsung menjastis sesuatu tanpa punya dasar yang jelas.
“Saya pikir bapak wakil Bupati harus mencari tahu dulu sedetail mungkin. Apa penyebabnya, bukan harus mengkambing hitamkan panitia turnamen STAI Cup itu sangat keliru,”tuturnya.
Selain itu, Fataha juga menjelaskan bahwa insiden tersebut tidak terjadi di lokasi dan disaat jalannya pertandingan. Bahkan wakil Bupati harus mengunakan cara analisa yang baik dan tidak secara sepihak dengan melemparkan kesalahan atau menuduh Panitia.
“Kami meminta kepada wakil Bupati untuk menarik kesimpulan dalam melihat peristiwa tersebut. Sekaligus harus mengklarifikasi apa yang sudah telah disampaikan. Karena menurut saya cukup mengganggu ketenangan Panitia turnamen STAI Cup dan cukup mengandung makna provokatif ini, karena beliau merupakan pejabat publik,”tegasnya.
Terkait arak-arakan yang disinggung wakil Bupati Kepsul, Fataha juga menjelaskan eforia tersebut diluar Pantia dan Pantia hanya menyarakan bahwa agar tidak terlalu berlebihan.
“Sekali lagi, terkait dengan yel yel itu. Kami dari panitia setiap meeting kami ingatkan bahwa kalau pulang sudah malam. Tidak usah ribut di jalan, karena nanti mengganggu orang yang lagi mau laksanakan Sholat,”tutup Fataha. (mit)
Komentar