SANANA-Proses tender pekerjaan Proyek ruas jalan Waitina-Kou di kabupaten Kepulauan Sula, Maluku Utara dinilai tidak beres. Kontraktor pemenang tender diduga tak miliki dukungan alat berat, akibatnya higga kini tidak ada action di lapangan.
Hal itu terungkap ketika Ketua Komisi III Dewan Perwakilan Ralyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kepulauan Sula, Muhamad Natsir Sangaji melakukan kunjungan ke lokasi proyek yang dibanrol Rp11 miliar lebih yang bersumber Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kepuluan Sula tahun 2022.
Muhamad Nasir Sangaji mengatakan telah melakukan kunjungan di daerah pemilihan III Pulau Mangoli, tetapi proyek rusa jalan Waitina-Kou belum juga terlihat aktivitas di lapangan.
Politisi Gerindra itu, juga bilang pada saat proses lelang perusahan tersebut telah memenuhi syarat. Tetapi belum ada aksen dilokasi, tentunya perusahaan pemenang tender ruas jalan Waitina-Kou dokumen kualifikasi dan penawaran yang didalamnya termasuk AMP dan Alat berat, tidak beres.
“Jika hingga saat ini, belum ada aksen kerja oleh kontraktor. Tentunya, dalam Lembaran Daftar Pemilihan dibuat oleh tim pokja kontruksi di Unit Layana Pengadaan (ULP). Sudah tidak beres. Sebab dalam dokumen kualifikasi perusaahan dan penawaran. Dokumen pendukung berupa AMP dan alat berat serta pelaksana kerja atau time Schedule sebagai syarat utama,”kata Natsir saat dikonformasi wartawan pada Minggu (10/7/2022).
Untuk kepentingan pembangunan kabupaten Sula, Natsir mengingatkan kontraktor untuk tidak bermain-main dengan proyek tersebut. Sebab proses pembangunan terlaksana dengan baik telah mendukung program Bupati “Sula Bahagia”.
“Kita akan panggil kontraktor dan ULP dan lainnya, terkait proyek jalan Waitina-Kou. Kemudian kontraktor harus punya nawaitu yang baik untuk membangun Sula, jangan main-main. Sehingga bisa mencapai visi-misi Bupati Kabupaten Sula, yakni Sula Bahagia,”tegasnya. (mit)
Komentar