SANANA-Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Kabupaten Kepulauan Sula, gelar kunjungan kerja di Perusahaan Kayu Lapis PT Mangoli Timber Producer (PT.Mangtip) di Desa Falabisahaya Kecamatan Mangoli Utara.
Kunjungan kerja ini, dipimpin oleh Ketua Komisi II DPRD Safrin Gailea bersama dua anggota Komisi II Rian Adriyato dan Ramli Sade, disambut baik oleh General Manager Manufaktur PT. Mangoli Timber Producer, Wily Kurnia
Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Sula Safrin Gailea kepada wartawan mengatakan, agenda Komisi II DPRD di Perusahan adalah menindaklanjuti kesepakatan Komisi II DPRD, terkait proses perekrutan karyawan, dengan memprioritaskan tenaga kerja lokal.
“Kunjungan ke perusahaan ini adalah untuk memastikan bahwa penerimaan tenaga kerja di Perusahan, dan harus diprioritaskan putra-putri yang ada Sula serta tahapan pembagunan yang akan beroperasi,”kata Safrin
Seementara General Manager Manufaktur PT. Mangoli Timber Producer, Wily Kurnia mengatakan, PT Mangtip perusahan yang beroperasi di bidang pengelolaan kayu saat ini masih dalam tahapan pembangunan. Dan rencananya akan beroperasi pada tahun 2023 mendatang.
“Paling lambat di akhir tahun 2023. Saat ini kita sudah berada ditahap pembangunan. Setelah pembangunan selesai, mesin-mesin produksinya sudah mulai masuk, berikutnya adalah proses pemasangan,” kata Wily kepada malutsatu.com di lokasi perusahan, Senin (29/8/2022)
Wally mengungkapkan, jumlah karyawan yang akan direkrut dan diterima perusahan adalah sebanyak 1.500 orang sampai 2000, dan perekrutannya akan dilakukan secara bertahap.
“Jadi gelombang pertama akan dlakukan pada Maret 2023 sedangkan gelombang kedua akan dilakukan pada Mei-Juni 2023 selanjutnya gelombang ketiga sekitar Agustus-September 2023,”ungkapnya.
Willy juga menjelaskan proses perekrutan karyawan di Perusahan ini mengutamakan tenaga- tenaga kerja lokal, baik tenaga ahli dan lainnya.
Lanjut Willy bebarapa membutuhkan fisik yang kuat untuk kerja-kerja yang berat. Serta kerja yang sifatnya analisa dan harus memiliki kemampuan intelektual yang mumpuni serta memiliki dasar pendidikan yang sesuai dan lain-lain.
“Selama karyawan memenuhi syarat dari kriteria-kriteria tersebut, maka kita akan mengutamakan serapan tenaga lokal. Untuk posisi-posisi yang tidak terpenuhi oleh tenaga-tenaga lokal, khusunya tenaga-tenaga ahli. Maka akan diserap dari daerah lain,”jelasnya.
Willy bilang produk utama dari Perusahan adalah kayu lapis dengan kapasitas 16 ribu meter kubik per bulan. Kemudian produk turunan adalah Boiler atau bahan bakar tungku dengan kapasitas 26 ton per Jam.
“Jadi dua produk yang akan menjadi produk utama kami. Dan dilakukan dengan konsep berkesinambungan. Itu konsep baru yang berjalan di Indonesia,”tutupnya. (mit)
Komentar