TERNATE-Tingkat pendidikan dapat mengindikasikan kualitas dan produktivitas tenaga kerja, di Maluku Utara jumlah pekerja lebih didominasi berpendidikan SD ke bawah. Seemnatar persentase terkecil dialami oleh penduduk bekerja berpendidikan Diploma dan Universitas.
Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Maluku Utara merillis, penduduk bekerja menurut pendidikan tertinggi yang ditamatkan pada Agustus 2022, penduduk bekerja masih didominasi oleh penduduk bekerja berpendidikan SD ke bawah yaitu sebesar 37,13 persen.
Sementara itu, persentase terkecil dialami oleh penduduk bekerja berpendidikan Diploma dan Universitas, yaitu sebesar 2,72 persen. Distribusi penduduk bekerja menurut pendidikan masih menunjukkan pola yang sama dengan Agustus 2021.
Dibandingkan dengan Agustus 2021, penduduk bekerja berpendidikan menengah dan rendah mengalami peningkatan persentase, masing-masing sebesar 0,67 persen poin dan 0,46 persen poin. Sementara penduduk bekerja berpendidikan tinggi mengalami penurunan persentase sebesar 1,13 persen poin.
Dalam rillis BPS Malut, komposisi angkatan kerja pada Agustus 2022 terdiri dari 585,0 ribu orang penduduk yang bekerja dan 24,2 ribu orang pengangguran. Apabila dibandingkan Agustus 2021, jumlah angkatan kerja meningkat sebanyak 12,4 ribu orang. Penduduk bekerja naik sebanyak 16,3 ribu orang, sementara pengangguran turun sebanyak 3,9 ribu orang.
BPS Malut juga merillis, berdasarkan lapangan pekerjaan utama pada Agustus 2022, penduduk Maluku Utara paling banyak bekerja pada sektor Pertanian, yaitu sebanyak 166,7 ribu orang (28,50 persen).
“Terbesar kedua ada pada sektor Industri Pengolahan yang menyerap tenaga kerja sebanyak 116,0 ribu orang (19,84 persen),” kata Kepala BPS Malut, Aidil Adha dalam rillis di Ternate, Senin (7/11/2022).
Sementara itu, Pengadaan Listrik dan Gas dan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah, dan Daur Ulang masih menjadi sektor yang terkecil dalam menyerap tenaga kerja, yaitu sebesar 2,5 ribu orang atau sebesar 0,42 persen.
Dia mengatakan, kondisi ketenagakerjaan yang menyangkut tingkat pengangguran dan penduduk yang bekerja tidak terlepas dari kinerja sektor-sektor perekonomian. Untuk itu kata dia, jumlah penduduk yang bekerja pada tiap sektor menunjukkan kemampuan sektor tersebut dalam menyerap tenaga kerja.
Sementara itu, penduduk usia kerja pada Agustus 2022 sebanyak 938,9 ribu orang, naik sebanyak 16,5 ribu orang jika dibanding Agustus 2021. Sebagian besar penduduk usia kerja merupakan angkatan kerja yaitu 609,2 ribu orang, sisanya termasuk bukan angkatan kerja sebesar 329,7 ribu orang. (red)
Komentar