TERNATE-Wakil Ketua Komisi XI DPR RI Achmad Hatari menyebut, kondisi pertumbuhan ekonomi Maluku Utara seperti piramida terbalik. Dimana pertumbuhan ekonomi tinggi tetapi angka kemiskinan juga tinggi, rakyat masih miskin dan sejumlah persoalan seperti pendidikan.
Meski menorehkan laporan yang positif, Achmad Hatari mengritik, perlunya pengujian kembali terhadap capaian pertumbuhan tersebut, salah satunya dengan melihat variabel kemiskinan di daerah ini.
“Secara angka Maluku Utara pertumbuhan ekonomi 27 persen, bukan itu yang diharapkan kalau rakyatnya masih miskin dan menderita, termasuk beasiswa diputuskan,”ungkap Hatari dalam kunjungan reses ke Ternate Maluku Utara, Jumat (16/12/2022).
Menurut Hatari, jika memang kalau pertumbuhan ekonomi Maluku Utara mencapai 72 persen, bagaimana pengaruhnya terhadap menggeser angka kemiskinan, pengangguran serta angka stunting yang masih terbilang tinggi.
“Jangakan 27 persen 50 persen sekalipun, tapi kondisi kita seperti ini bea siswa diputuskan. Itu yang menjadi tanda tanya kita semua, secara agregat ini kan seperti Piramida terbalik, ”kata Ketua DPW Nasdem Maluku Utara.
Dia juga mempertanyakan soal persentase pertumbuhan ekonomi Maluku Utara yang disebutkan. Sebab para ekonom-ekonom di Indonesia juga mempertanyakan dan harus untuk membuktikan sebenarnya berapa persen pastinya.
Sebelumnya, berdasarkan laporan Bank Indonesia Agustus 2022, perekonomian Provinsi Maluku Utara pada triwulan II 2022 tumbuh sebesar 27,74 persen (yoy). Maluku Utara menjadi provinsi dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi di Indonesia untuk periode triwulan II 2022.
Dalam kesempatan yang sama Anggota Dewan Gubernur BI, Aida S. Budiman menambahkan pemaparan beberapa indikator pendukung perekonomian Provinsi Maluku Utara bahkan sampai tahun 2023. Dimana provinsi ini masih akan diproyeksikan melanjutkan pertumbuhan tinggi dan akan berada pada rentang 18,55%-19,55% (yoy).
Hal tersebut didorong oleh masih akan terus bertambahnya realisasi pembangunan serta optimalisasi produksi smelter yang akan membantu menjaga daya pertumbuhan provinsi ini. (red)
Komentar