oleh

BKKBN Temukan Anak di Maluku Utara Lebih Doyang Makanan Pabrikan

TERNATE-Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Maluku Utara (Malut) intensif bersilaturahmi dengan pemangku kepentingan dalam upaya membahas rencana aksi penurunan angka stunting di Malut.

“Adapun pelaksanaan program yang sudah berjalan sejauh ini,dalam pelaksanaan sosialisasi  sudah melibatkan Anggota Bhabinkamtibmas yang membantu untuk turun di tengah- tengah masyarakat terkait dengan pengetahuan stunting,” kata Kepala Perwakilan BKKBN Malut, Renta Rego Tarangi usai audance bersama Kapolda Malut Irjen Pol Midi Siswoko di Ternate, Jumat 3 Ferbuari 2023.

Dia menyatakan, agenda hal Agenda Penyerahan Kepka Kepala BKKBN No 12 Tentang Rencana Aksi Penurunan Stunting (RAN PASTI) Sebagai Acuan Percepatan Penurunan Stunting.

Untuk itu, kata Renta, BKKBN Malut perlu sampaikan untuk stunting di malut sebanyak 26 persen untuk mengetahuinya dilaksanakan survey status gizi dari petugas kesehatan yang turun ke lapangan.

Selain itu, BKKBN masih banyak temukan anak anak masih memakan produk yang berasal dari pabrik ketimbang memakan makanan lokal seperti singkong dan kentang.

Dalam pertemuan tersebut,turut hadir Kapolda Malut Di dampingi Wakapolda Malut Brigjen Pol. Drs. Eko Para Setyo Siswanto, M.Si., Irwasda Polda Malut Kombes Pol. Marthin Luther Hutagaol, S.Ik dan Dir Binmas Polda Malut Kombes Pol Dicky Aryanto,S.Ik.

Menanggapi hal itu, Kapolda Malut Irjen Pol Midi Siswoko menyambut baik maksud yang disampaikan Kepala Perwakilan BKKBN Malut berserta tim,serta berkomitmen bahwa pihaknya akan selalu bersinergi bersama BKKBN baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota.

Kapolda menjelaskan, pihaknya sangat mendukung program pemerintah terkait percepatan penurunan angka stunting, Oleh karena itu di perlukan  kolaborasi antara Polda Malut  dan BKKBN merupakan hal yang sangat baik untuk mewujudkan keberhasilan program dimaksud.

Menurutnya, program penurunan stunting merupakan program yang sudah lama digalakkan Megawati, untuk itu dibutuhkan  strategi tersendiri dalam mengurangi persoalan stunting di wilayah Malut, serta dibutuhkan kerja sama dari semua pihak dan dari berbagai sektor pembangunan. (red/adv)

Bagikan

Komentar