TERNATE-Pertumbuhan ekonomi Maluku Utara tahun 2022 tumbuh sebesar 22,94 persen, lebih tinggi dibanding capaian tahun 2021 yang mengalami pertumbuhan sebesar 16,4 persen. Pertumbuhan itu didorong oleh industri hilirisasi nikel.
Sejalan dengan investasi itu, industri pengolahan Maluku Utara tumbuh signifikan. Struktur ekonomi pun berubah dari sebelumnya didominasi oleh pertanian dan pertambangan menjadi industri pengolahan yang mengolah hasil tambang bijih mineral.
Padahal sebagai leading sektor Maluku Utara, sektor-sektor ekonomi berbasis komoditas unggulan non mineral yang diharapkan dapat berkembang dan atau menunjang keberadaan kawasan industri mineral cenderung lamban atau stagnan.
“Mengemberikan, pertumbuhan ekonomi kita tertinggi di Indonesia bahkan tertinggi di dunia, tetapi yang perlu digaris bawahi komuditas unggulan non mineral cenderung lamban dan stagnan,”ungkap Plt Kepala Bappeda Maluku Utara, Sarmin Sulaiman dalam pemaparan pada Forum Lintas Perangkat Daerah di Ternate pada Kamis, 27 April 2023.
Artinya, kata Sarmin Sulaiman sub sektor Pertaninan, perikanan, kehutanan atau sektor non mineral lainnya belum mampu menjadi penyangga industri pengolahan yang perkembangannya cukup tinggi.
Sarmin menyebutkan berdasarkan data, untuk pertumbuhan sub sektor ekonomi primer dan industri pengelolaan tahun 2022 di Maluku Utara dimana Tanaman Pangan sebesar 0,17 persen, konstribusinya sebesar 1,17 persen. Begitu juga tanaman holtikultura 3,63 dan kontribusinya baru mencapai 0,77 persen.
Sedangan untuk tanaman perkebunan 2,57 persen, kontribusinya 6,35 persen. Untuk Peternakan pertumbuhannya 1,97 pesren dan kontribusinya 0,63 persen. Sementara jasa Pertanian 5,64 pesren, kontribusinya baru 0,11 persen.
Pertumbuhan di sub sektor kehutanan sebesar 3,25 persen dan kontribusinya sebesar 0,41 persen. Untuk Perikanan pertumbuhannya sebesar 4,07 persen, sedangkan kontribusinya sebesar 4,84 persen.
Pertambangan biji logam pertumbuhannya mencapai 42,36 persen sedangkan kontribusinya 17,51 persen. Begitu juga Industri logam dasar pertumbuhannya 89,28 persen sedangkan kontribusinya 27,50 persen. (red)
Komentar