SOFIFI-Pemerintah Provinsi Maluku Utara akan menyenjot sektor pertanian sebagai upaya mendongrak perekonomian non mineral. Sebagai leading sektor Pertanian diharapkan mampu memberikan konstribusi besar bagi ekonomi Maluku Utara.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Maluku Utara, Dr M Sarmin Sulaiman melalui rillis disampaikan menyebutkan, terdapat tiga usulan sektor pertanian yakni major project kawasan sentra produksi pangan (food estate) yang merupakan prioritas dalam rangka memperkuat ketahanan ekonomi untuk pertumbuhan yang berkualitas.
Usulan tersebut akan disampaikan Gubernur Malut, KH Abdul Gani Kasuba dalam kegiatan Rapat Koordinasi dengan Para Gubernur (Rakorgub) Tahun 2023 yang direncanakan pada 16 Mei 2023.
Tiga usulan ini masing-masing, peningkatan produksi sayuran dan tanaman obat (bawang merah) di Kota Tidore (Kecamatan Tidore, Tidore Selatan dan Tidore Timur), Kabupaten Halmahera Selatan (Wayamiga), Kabupaten Pulau Morotai (Wayabula), Kabupaten Halmahera Utara (Galela) dan Kabupaten Halmahera Barat (Ibu Selatan).
“Lalu pengelolaan sistem perbenihan tanaman pangan (padi) di Kabupaten Halmahera Timur (Wasile), Kabupaten Halmahera Utara (Kao Barat) dan Kabupaten Pulau Morotai (Morotai Selatan),”ungka Sarmin.
Selanjutnya lanjut Sarmin, pengembangan kawasan tanaman tahunan dan penyegar (kelapa) di Kabupaten Halmahera Timur (Wasile Timur, Maba Utara, Maba Tengah dan Wasile Utara), Kabupaten Halmahera Utara (Tobelo Selatan, Tobelo Barat, Tobelo Utara, Galela Barat dan Loloda Utara), Kabupaten Halmahera Barat, Kabupaten Halmahera Selatan serta Kabupaten Halmahera Tengah (Patani Barat, Patani Utara, Patani Timur dan Weda Utara).
“Nilai kebutuhan ketiga usulan ini ditotal sebesar 15 miliar rupiah. Terkait dukungan daerah untuk usulan ini telah dilakukan penyiapan lokasi lahan. Sedangkan terkait kesiapan proyek, telah dilakukan Indikasi CPCL (calon peserta dan calon lokasi) oleh dinas terkait (Pertanian),” kata M. Sarmin Sulaiman, Rabu (03/05/2023) sebagaimana rilis tersebut. (red)
Komentar