oleh

Bicara Keumatan, ICMI Malut Bertemu Sekjen Kementerian PDT

TERNATE-Merespons berbagai dinamika keumatan dan perkembangan pembangunan di Maluku Utara, Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia Orwil Maluku Utara bersilaturahmi dengan Sekretaris Jenderal Kementerian PDT Taufik Majid.

Ketua ICMI Maluku Utara Kasman Hi. Ahmad menyebut, pertemuan itu adalah bentuk komunikasi yang dijalin ICMI untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan dalam memotret Maluku Utara.

“Ada problem ummat yang kasi diskusikan. Juga bagaimana Maluku Utara ke depan” kata Kasman pada pertemuan penuh kekeluargaan itu berlangsung di Plataran Menteng Jakarta, Minggu 18 Juni 2023.

Mantan Rektor UMMU ini mengakui jika Taufik adakah sosok muda yang punya kualitas dan pengalaman di level nasional. Visinya tentang Maluku Utara sangat baik dan selalu berpikir untuk kemajuan daerah.

“Visinya sangat terbuka dan kami banyak mendapat pemahaman bagaimana kebijakan nasional untuk Malut. Ia juga bersedia membantu ICMI untuk menuntaskan berbagai problem keumatan” tambahnya.

Taufik dalam kesempatan itu menerima berbagai masukan dari ICMI dan secara terbuka berkomitmen untuk membangun Maluku Utara dari berbagai aspek.

Sebagai putera Malut di lingkaran kekuasaan, menurutnya, kebijakan nasional harus dibarengi dengan kapasitas SDM yang mumpuni untuk membangun daerah. “Malut butuh strong leadership yang bebas dari konflik dan kepentingan, dengan harapan harus berfokus pada pelayanan pada masyarakat” kata Taufik.

Ia menambahkan, pembangunan sumber daya manusia adalah kunci. Apalagi Malut punya sumber daya alam yang banyak. Selama ini katanya, Malut mengabaikan aspek ini sehingga ketersediaan lapangan kerja misalnya, selalu didominasi oleh orang luar.

“Cendekia itu posisinya di atas awan. Sehingga tidak terseret angin apapun. Cendekia akan jadi tempat meminta pendapat untuk menyelesaikan banyak masalah” tambah Taufik seraya berharap ICMI akan jadi lokomotif untuk memulai gerakan merestorasi pembangunan Malut.

Di akhir pertemuan, ICMI dan Kemendes bersepakat untuk memulai kerja sama di bidang dakwah dan pengentasan kemiskinan, stunting maupun pemberdayaan masyarakat desa. Basisnya pada pengambilan keputusan yang berbasis data yang di dapat dari survey dan penelitian. (red)

Bagikan

Komentar