oleh

Ketua Bawaslu Morotai Dinilai Menyalahi Etika Penyelenggara Pemilu

TERNATE-Nongkron bersama di Café Ketua Bawaslu Pulau Morotai dengan salah seorang pengurus partai politik sangatlah menyalahi etika penyelenggara pemilu. Sebagai penyelenggara pemilu semestinya ia menjaga dan memelihara tertib social.

Hal itu dikatakan, Direktur Kajian dan Advokasi Demokrasi dan Pemilu, Perkumpulan Demokrasi Konstitusional (PANDECTA) Tarwin Idris dalam rillis yang disampaikan ke malutsatu.com pada Sabtu malam, 15 Juli 2023.

Apalagi kata Tarwin Idris, tindakannya itu yang bertemu dengan pengurus parpol di tengah tahapan pemilu dan seleksi anggota Bawaslu yang berjalan saat ini telah menimbulakan kegaduhan di tengah masyarakat.

“Ketua Bawaslu Kabupaten Pulau Morotai yang juga peserta seleksi anggota Bawaslu saat ini yakni Lukman Wangko, dimana tindakannya yang bertemu dengan salah seorang pengurus sangatlah menyalahi etika penyelenggara pemilu,”sebutnya.

Karena lanjut Tarwin Idrus, dianggap telah berafiliasi dengan peserta pemilu (parpol) dengan dirinya sebagai anggota Bawaslu saat ini, yang  masa jabatannya akan berakhir di bulan Agustus mendatang.

Apa yang dilakukan Ketua Bawaslu Morotai itu akan mempengaruhi pandangan public atas penyelenggaraan pemilu di daerahnya, terutama pada lembaga yang dipimpin saat ini.

“Sebagai penyelenggara ia mestinya menjaga netralitas pemilu salah satunya menjaga jarak dengan peserta pemilu baik itu pengurus parpol, caleg, atau tim kampanye,”ujar Tarwin Idris.

Karena yang bersangkutan juga sedang mengikuti seleksi, Tarwin meminta tim selesksi perlu hati-hati dan cermat dalam melakukan selesksi pada calon anggota bawaslu saat ini, dan hal ini berlaku untuk semua timsel calon anggota bawaslu di 10 kabupaten/kota, agar dapat melihat secara cermat track record para calon yang ada saat ini.

Kata Tarwin, sebab pemilu yang berintegritas hanya dapat diwujudkan dari proses seleksi yang berkualitas dalam artian timsel tidak memilih orang-orang bermasalah atau yang diduga berafiliasi dengan partai politik tidak dipilih. (red)

Bagikan

Komentar