TERNATE-Pesatnya investasi di Provinsi Maluku Utara yang masih didominasi sektor pertambangan dan mampu mendongkrak pertumbuhan ekonomi tertinggi secara nasional.
Namun belum mampu penurunan penduduk miskin di provinsi yang kaya akan sumber daya alam tersebut. Dimana jumlah penduduk miskin kini mencapai 83,80 rubu orang dari jumlah penduduk yang berdasarkan data BPS hasil survey penduduk 2020 1,28 juta jiwa.
“Jumlah penduduk Miskin di Maluku Utara pada Maret 2023 sebesar 83,80 ribu orang, naik 1,66 ribu orang terhadap September 2022 dan naik 3,93 ribu orang terhadap Maret 2022,”ungkap Kepala BPS Maluku Utara Aidil Adha SE ME di Ternate pada Senin, 17 Juli 2023.
Jika pada persentase penduduk miskin pada Maret 2023 tercatat sebesar 6,46 persen, naik 0,09 persen poin terhadap September 2022 dan naik 0,23 persen poin terhadap Maret 2022.
Aidil Adha juga menjelaskan, berdasarkan daerah tempat tinggal, dari periode September 2022 ke Maret 2023, jumlah penduduk miskin perkotaan naik sebesar 0,46 ribu orang, sedangkan di perdesaan naik sebesar 1,20 ribu orang.
“Persentase kemiskinan di perkotaan naik dari 6,17 persen menjadi 6,23 persen. Sementara itu, di perdesaan naik dari 6,45 persen menjadi 6,55 persen,”ungkapnya.
Menurutnya, dibanding September 2022, jumlah penduduk miskin Maret 2023 perkotaan naik sebanyak 0,46 ribu orang (dari 22,94 ribu orang pada September 2022 menjadi 23,40 ribu orang pada Maret 2023).
Sementara itu, pada periode yang sama jumlah penduduk miskin perdesaan naik sebanyak 1,20 ribu orang (dari 59,19 ribu orang pada September 2022 menjadi 60,39 ribu orang pada Maret 2023).
Sedangkan garis Kemiskinan pada Maret 2023 tercatat sebesar Rp 564.733,-/kapita/bulan dengan komposisi Garis Kemiskinan Makanan sebesar Rp 433.630,- (76,78 persen) dan Garis Kemiskinan Bukan Makanan sebesar Rp 131.103,- (23,22 persen).
“Peran komoditi makanan terhadap garis kemiskinan jauh lebih besar dibandingkan peran komoditi bukan makanan. Pada Maret 2023, komoditi makanan penyumbang sebesar 76,78 persen pada garis kemiskinan,”jelas Aidil Adha.
Pada Maret 2023, secara rata-rata rumah tangga miskin di Indonesia memiliki 6,30 orang anggota rumah tangga. Dengan demikian, besarnya Garis Kemiskinan per rumah tangga miskin secara rata-rata adalah sebesar Rp 3.557.818,-/rumah tangga miskin/bulan. (red)
Komentar