oleh

Dua Proyek Jalan di Taliabu Masih Dalam Proses Pekerjaan

TERNATE-Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Pulau Taliabu menyatakan proyek jalan Sumbong-Pecandu lapen dan jalan Sumbong-Pecandu, sampai saat ini masih dalam proses pekerjaan.

Kepala Dinas PUPR Talaibu Supriyatno menyatakan, dua proyek tersebut masih dalam proses pekerjaan. Sehingga menurutnya, tidak benar jika proyek tersebut mangkrak sebagaimana tudingan Koordinator Aksi, Jufri dalam aksi di depan KPK, Rabu (9/10/23).

“Dua proyek jalan tersebut sampai saat ini masih dalam proses pekerjaan. Pernyataan itu tidak benar,” kata  Supriyatno saat dihubungi  via handphone, Kamis (10/8/2023).

Menurut Ino sapaan akrab Supriyatno, untuk pekerjaan jalan Sumbong-Pecandu lapen saat ini masih Progres Pekerjaan di lapangan, dan sudah mencapai progress pekerjaan 80 persen,”ungkapnya.

Dia mengatakan, pekerjaan jalan Sumbong-Pecandu masih dalam proses pekerjaan dan tersisah 20 persen. Jika telah selesai pekerjaannya, pihak Dinas PUPR dan Kejaksaan akan turun langsung untuk mengecek hasil pekerjaan.

“Kalau pekerjaan jalan Sumbong-Pecandu sudah selesai maka Dinas PUPR akan membayar sisa pekerjaan 30 persen, karena 70 persen sudah dibayarkan,”ujar Ino.

Sedangkan pekerjaan jalan Nggele-Lede untuk rabat beton masih tetap berjalan dan akan diselesaikan. Terhambatnya proyek tersebut karena selain sulitnya material dikarea juga letak geografis yang agal sulit ke lokasi.

Tergantung material karena jauh, diambil di Kramat, makanya mengalami keterlambatan, apalagi mobil trek sering tidak mampu dan sering patah fer mobil. “Pekerjaannya masih berlangsung dan sehari dua batunya sudah terkumpul. Yang jelas pekerjaan jalan terus,” katanya.

Komitmen meyelesaikan dua proyek jalan tersebut karena untuk kepentingan masyarakat Pulau Taliabu. “Pastinya dua proyek jalan tersebut tidak mangkrak dan masih dalam proses pekerjaan. Dan pekerjaan jalan yang dikerjakan demi masyarakat Taliabu,”sebutnya.

Ditambahkan, di ruas jalan yang akan dikerjakan sepanjang 8,8 Km, melintasi 2 sungai besar yaitu Sungai Wimiha panjang 200 meter dan Sungai Kilo panjang 98 meter yang belum ada jembatan, jadi saat hujan lebat pengakutan material dan pekerjaan menjadi terhambat. (red)

Bagikan

Komentar