SEJUMLAH pemain berdarah Maluku dan Maluku Utara dominasi Skuad tim Liga 2 Malut United FC. Selain mengusung target promosi ke Liga 1, Laskar Kieraha diharapkan menjadi kekuatan baru sepak bola di Indonesia Timur.
Sejumlah pemain dengan pengalaman mentereng di level nasional, dan menariknya sejumlah putera asli Maluku dan Maluku Utara dipanggil pulang bergabung tim yang diarsiteki Imran Nahumarury itu.
Tim yang awalnya bernama Deltras Putera Sidoarjo, di bawah kepemilikan baru, Malut United FC memang serius punya ambisi menjadi kekuatan baru sepak bola di Indonesia Timur.
“Kalau dahulu orang kenal Jayapura kekuatan sepak bola Indonesia Timur, ke depan kita ingin Malut United FC yang menjadi kekuatan baru sepak bola Indonesia Timur,”ungkap Zainuddin Umasangadji, Direktur PT Malut Maju Sejahtera.
PT Mineral Trobos perusahaan pertambangan nikel yang beroperasi di Pulau Gebe, Kabupaten Halmahera Tengah itu masih menjadi penyokong tunggal dana bagi Rival Lastori cs.
Ambisi menjadi kekuatan baru Indonesia Timur, Malut United harus mengeluarkan banyak anggaran untuk membangun stadion baru yang megah di kota Sofifi dengana nama Malut United Arena.
Melakukan renovasi Stadion Gelora Kieraha (GKR) yang akan menjadi home basc di kandang sendiri pada tahun depan. Melakukan pembinaan usia dini bagi pesepakbola muda di Maluku Utara sebagai regenasi dengan mendirikan Akademi Sepakbola.
“Target kita juga membina potensi pesepakbola muda di daerah, kita mendirikan Akademi Sepakbola di Maluku Utara dan Maluku,”kata COO Malut United FC, Willhem Dominggus Nanlohy. (red)
Komentar