oleh

Dibutuhkan Partisipasi Masyarakat Awasi Tahapan Pemilu

SANANA,MALUTSATU.COM-Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) akan terus membangun komunikasi dan berkolaborasi dengan komponen masyarakat dalam mengawasi tahapan pemilu.

Anggota Bawaslu Kepulauan Sula, Zulfitrah Hasim menegaskan, partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan Pemilu sangat dibutuhkan. Hal ini sudah menjadi komitmen Bawaslu untuk melibatkan masyarakat dalam pengawasan Pemilu.

“Partisipasi masyarakat dalam tahapan pesta demokrasi sangat dibutuhkan untuk mengawasi proses tahapan pemilihan umum demi mewujudkan Pemilu di tahun 2024 luber dan jurdil,”ungkapnya saat membuka acara Pembelajaran Pemilu Parisipatif dan Literasi Kepemiluan di aula Beliga hotel, kecamatan Sanana pada Rabu, 8 November 2023.

Zulfitrah Hasim yang juga selaku Plh Ketua Bawaslu Sula mengatakan, terkait dengan pengawasan partisipatif, Keterlibatan masyarakat dalam pengawalan bukan sekadar terwujud dalam bentuk datang ke TPS dan menggunakan hak pilih saja.

Akan tetapi kata Zulfitrah Hasim, keterlibatan masyarakat harus juga diwujudkan dengan melakukan pengawasan atas kecurangan yang terjadi, serta melaporkannya kepada Bawaslu.

“Keterlibatan masyarakat harus juga diwujudkan dengan melakukan pengawasan atas kecurangan yang terjadi, serta melaporkannya kepada pengawas sebagai satu-satunya lembaga yang merupakan pintu masuk pertama yang menindaklanjuti dugaan pelanggaran Pemilu,”katanya.

Hadir sebagai narasumber,  Anggota Bawaslu Kab. Kepulauan Sula, Safrin Titdoy selaku Koodiv HP2H dan dua Narasumber eksternal yakni, Samsul Bahri Teapon (Anggota KPUD Kepulauan Sula) serta Sahrul Takim (Ketua STAI Babussalam  kab. Kepulauan Sula).

Adapun peserta yang hadir dalam kegiatan Pembelajaran Pemilu Partisipatif  dan Literasi Kepemiluan ini  adalah  dari OKP, Ormas dan Organisasi Literasi yang berada di kab. Kepulauan Sula.

Anggota Bawaslu Sula, Safrin Titdoy dalam kesmpatannya berharap, kegiatan tersebut dapat menambah manfaat tentang pendidikan Politik yang baik terkait kepemiluan kepada peserta agar tidak terlibat dalam Money Politic, Politisasi SARA dan Hoax.

“Kami memiliki tanggung jawab dan peran akif untuk menigkatkan partisipatif pengawasan bagi pemilih dalam mengawal demokrasi,”katanya.

Sebab kata Safrin kesuksesan penyelenggaraan pemilu bukan hanya tanngung jawab penyelengara pemilu melainkan tangung jawab kita bersama sebagai warga negara.

Sementara itu, anggota KPU, Samsul Bahri Teapon  mengatakan, jika ada partisipasi masyarakat maka ada hal baik yang berjalan tanpa kendala dan hal buruk akan mudah diketahui dan dilaporkan ke Bawaslu dan KPU.

Sedangkan Ketua STAI Babusalam Sahrul Takim,  menekankan kita  semua sama bertangung jawab untuk melawan politik transakional, maka edukasi politik kepada masyarakat sangat penting demi mewejudkan pemilu yang luber dan jurdil. (red)

Bagikan

Komentar