MALUTSATU-Pelatih Malut United Imran Nahumarury mengakui, seluruh pemainnya siap tampil di leg 2 saat menghadapi Persiraja yang akan berlangsung di kandang Malut United, Stadion Madya GBK 9 Maret 2024.
“Untuk leg 2 akan berlaga di Stadion Gelora BKN, Sabtu 9 Maret 2024. Laga ini sangat penting karena siapa yang menang akan tampil sebagai juara tiga Liga 2 musim 2023/2024, sekaligus promosi ke Liga 1 musim 2024/2025 dan seluruh pemain Malut United telah siap menghadapi Persiraja,” kata Imran Nahumarury saat dihubungi.
Dia menyatakan, Malut United saat ini fokus untuk persiapkan seluruh pemain bermain di lapangan, meskipun ada yang menyebut Malut banyak dirugikan karena tidak pernah mendapatkan pinalti, gol yang tidak disahkan dan pemain banyak mendapatkan perlakuan kasar dari lawan, tetapi menghormati seluruh keputusan wasit.
“Kendati ada pro dan kontra atas hasil imbang saat menghadapi Persiraja 5 Maret lalu, tetapi, kami tidak ingin mengomentari kinerja wasit karena ada prosedurnya dan kami tidak ingin permasalahkan hal non teknis dan melebar ke mana-mana,” kata Imran.
Bahkan, pihaknya selalu berusaha menghormati dan menerima semua keputusan wasit sebagai pengadil yang dipercaya di lapangan. Kami hanya meminta wasit bertugas sebaik mungkin sebagai pengadil bagi kedua tim yang bertanding.
“Kami manajemen Malut selalu berusaha menghormati dan menerima semua keputusan wasit sebagai pengadil yang dipercaya di lapangan. Kami hanya meminta wasit bertugas sebaik mungkin sebagai pengadil bagi kedua tim yang bertanding.”
Imran menyebut, sewaktu menghadapi Persiraja Aceh, hasil 0 diraih dengan tidak mudah, meskipun hasil akhir imbang 0-0 di kandang Persiraja, tetapi membanggakan seluruh pemain tidak cedera dan siap tampil pada laga terakhir saat Malut United menjadi tuan rumah.
Pada Laga Persiraja vs Malut United di leg pertama perebutan peringkat ketiga Liga 2 musim ini. Tercatat 8 kartu kuning dikeluarkan oleh wasit kepada dua tim, 5 kartu kuning untuk Persiraja dan 3 kartu kuning lainnya untuk pemain Malut United.
Seperti diketahui, pertandingan tersebut berakhir dengan kericuhan di laga perebutan Peringkat Ketiga Liga 2 musim ini, laga Persiraja vs Malut United bahkan sampai terhenti di menit ke-90+2 hingga akhirnya diputuskan untuk diakhiri karena kondisi tidak memungkinkan.
Keputusan Sugandi yang tidak menghadiahkan tendangan penalti kepada Persiraja di menit akhir perpanjangan waktu babak kedua, memicu protes keras dari pihak tim Persiraja.
Ketegangan mencapai puncaknya ketika para pemain Persiraja, yang dikenal dengan julukan Laskar Rencong, langsung mengonfrontasi wasit. Kapten Persiraja Andik Vermansah terlihat sempat mencengkram kerah wasit saat melakukan protes akibat tidak diberikannya tendangan pinalti.
Sementara itu, kekecewaan juga terlihat dari reaksi para penonton, yang turun ke lapangan, sehingga membuat pertandingan terhenti. Wasit dan perangakat pertadingan terkait pun langsung meninggalkan lapangan pertandingan, hanya menyisakan para pemain Persiraja dan Malut United. (red)
Komentar